Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terjawab, Ini Alasan Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Tak Kunjung Terungkap

Kompas.com - 13/05/2022, 19:29 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Kasus pembunuhan Tuti Suhartini (55) dan anaknya, Amalia Mustika Ratu (23), di Subang, Jawa Barat, pada 18 Agustus 2021, masih belum juga terungkap hingga saat ini.

Tercatat, kasus tersebut sudah memasuki bulan kesembilan, tetapi belum ada satu pun pihak yang ditetapkan sebagai tersangka atas tewasnya ibu dan anak itu.  

Baca juga: Tak Juga Tangkap Pembunuh Ibu dan Anak di Subang, Polisi: Petugas Tidak Kerja Sembrono, Kami Butuh Waktu

Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Irjen Pol Benny Mamoto menjelaskan, pihaknya terus mengawasi serta mengawal kasus tersebut.

Baca juga: Kasus Subang Belum Terungkap, Kriminolog: Kalau Sudah Ada Sketsa Wajah, Berarti Ada Target

 

Beberapa hari yang lalu Kompolnas melakukan pengecekan. Namun, kasus tersebut belum ada kemajuan yang signifikan.

Secara pendekatan saintifik, Benny menjelaskan proses penyelidikan sudah dilakukan secara optimal.

Kompolnas juga sudah berdiskusi dengan pihak-pihak terkait yang menangani kasus rajapati tersebut.

Benny mengatakan, sudah ditemukan DNA di lokasi kejadian. Namun, belum diketahui pemilik DNA itu. Bisa saja milik pelaku ataupun orang lain.

Meski telah mendapatkan DNA di tempat kejadian perkara, yang menjadi kendala adalah tidak adanya DNA pembanding.

"Sudah ditemukan DNA di TKP. Namun, kendalanya tidak ada pembanding," ujar Benny saat diwawncarai Aiman Kompas TV.

 

Adapun DNA yang ditemukan bukan di hari pada saat kejadian.

Benny menjelaskan data DNA pembanding tersebut memang sulit didapatkan.

Jika data base DNA atau DNA pembanding sudah ada, maka dengan mudah kepolisian dapat mengidentifikasi siapa saja yang ada di TKP.

Selanjutnya prosedur data saintifik DNA itu dapat dikaitkan dengan alibi, hubungannya dengan korban, hingga dapat mengerucut kepada terduga pelaku.

Kendala kamera CCTV

Ketua Harian Kompolnas itu mengatakan adanya kendala lain dalam pengungkapan kasus, yaitu rekaman kamera CCTV.

“Memang ada keterbatasan soal CCTV yang ada di jalan raya, kemudian jaraknya, ketajaman kameranya, itu menjadi kendala tersendiri,” ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com