Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Karawang AKBP Aldi Subartono memastikan bahwa video viral bakso tikus di Karawang tidak benar.
Hal tersebut dibuktikan berdasarkan hasil pengujian laboratorium dari Dinas Pertanian Karawang dan Dinas Kesehatan Karawang.
"Dari pengujian sampel sisa bakso yang dimakan salah satu warga yang mem-posting di medsos juga sampel dari lokasi penjual baksonya hasilnya negatif daging tikus," ungkapnya.
Subkoordinator Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan dan Kesmav) Siti Komalaningsih menjelaskan, berdasarkan hasil pengujian di laboratorium, sampel bakso negatif daging tikus.
Baca juga: Viral Bakso Tikus di Karawang, Hasil Lab Negatif, Disebut Bagian Urat Daging Sapi
Ia menerangkan bahwa bagian yang disebut sebagai daging tikus merupakan urat daging sapi.
"Kemarin kami bersama Kementerian Pertanian bersama tim laboratorium Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Produk Asal Hewan menguji spesies tikus dari tanggal 12 (Mei) dan bukan ekor tikus atau negatif daging tikus. Mungkin itu bagian urat daging sapi,” jelasnya.
Usai kabar bakso daging tikus terpatahkan, Kapolres Karawang berharap agar masyarakat tak takut makan bakso di Karawang.
"Enggak usah takut makan bakso," tandasnya.
Kabar adanya bakso tikus di Karawang ini diunggah oleh salah satu akun TikTok. Ia mengaku trauma saat membeli bakso di Karawang.
Pengunggah tidak menyebutkan bakso itu dibuat dari daging tikus, tetapi warganet banyak yang penasaran dan mengira benda aneh pada bakso tersebut adalah ekor tikus.
Baca juga: Tak Hanya di Karawang, Ini 5 Isu Bakso Tikus yang Viral di Medsos, Pedagang Merugi
Tak lama setelah videonya viral, pengunggah menghapus video tersebut. Ia juga meminta maaf kepada pedagang bakso di Karawang.
Pengunggah menegaskan tak berniat memicu polemik dan tidak bermaksud mencemarkan bisnis orang lain.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Karawang, Farida Farhan | Editor: Reni Susanti, Ardi Priyatno Utomo), Tribunnews.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.