Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantu 200.000 Pelaku Usaha Mikro, BPKH Gelontorkan Rp 1,3 Triliun

Kompas.com - 15/05/2022, 09:15 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menggelontorkan anggaran sebesar Rp 1,3 triliun untuk membangkitkan geliat ekonomi ratusan ribu pelaku usaha mikro.

BPKH menambah investasi dana haji kepada PT Permodalan Nasional Madani (PNM) untuk kali kedua sebesar Rp 500 miliar.

Sebelumnya, BPKH menggelontorkan dana investasi sebesar Rp 800 miliar di antaranya untuk program pembiayaan ekonomi keluarga sejahtera (Mekaar) syariah.

"Kerja sama kita dengan PNM terkait dengan investasi BPKH itu sudah dua tahap yang pertama Rp 800 miliar yang kedua sudah disetujui Rp 500 miliar, jadi Rp 1,3 triliun," ujar anggota BPKH A Iskandar Zulkarnain, Minggu (13/5/2022).

Baca juga: Lonjakan Wisatawan di Jabar Tak Dongkrak Ekonomi UMKM, Ini Penyebabnya

Dana haji yang diinvestasikan melalui PT PNM ini diharap bisa membangkitkan ekonomi masyarakat bawah.

Dengan dana haji Rp 1,3 triliun yang diinvestasikan itu, setidaknya bisa membantu permodalan 200.000 pelaku usaha mikro dengan konsep syariah.

"Mikro itu (pembiayaan) sampai Rp 10 juta, ada yang Rp 2 juta. Jika rata-rata Rp 5 juta dibagi Rp 1,3 triliun lebih dari 200.000 nasabah," kata Iskandar.

BPKH bekerjasama dengan PT PNM untuk mengelola dana haji milik para jemaah untuk bisa dimanfaatkan sebagai modal kebangkitan ekonomi UMKM.

"Sudah kami proses (dana Rp 500 miliar), persetujuan sudah ada, tinggal penyalurannya kami serahkan ke PNM," sebut Iskandar.

Anggaran sebesar Rp 500 miliar yang disalurkan itu menghitung kebutuhan yang diperlukan.

Baca juga: Sapi Limosin di Lumajang Mati Diduga Terjangkit PMK, Peternak Rugi Puluhan Juta Rupiah

Iskandar memastikan, investasi dana milik para jemaah ini dipastikan aman. Hal itu dibuktikan dari dana investasi sebesar Rp 800 miliar yang sebelumnya sudah berjalan.

"Kami sangat gembira karena kredit macet cukup rendah sekali sehingga kelancaran sebuah keniscayaan karena itu dana haji dan harus aman dan menghasilkan. Nilai hasil dan nilai manfaat sesuai yang kita harapkan sehingga kami cukup puas kerja sama dengan PNM ke depan kita akan tingkatkan hajat hidup orang banyak," tutupnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Bahas Program Makan Siang Gratis, Gibran: Ini Gagasan Konkret, Bukan Retorika

Bahas Program Makan Siang Gratis, Gibran: Ini Gagasan Konkret, Bukan Retorika

Bandung
Cara Pemkot Bandung Atasi Jeratan Rentenir

Cara Pemkot Bandung Atasi Jeratan Rentenir

Bandung
Dua Petani di Sumedang Tewas Tersambar Petir saat Berteduh

Dua Petani di Sumedang Tewas Tersambar Petir saat Berteduh

Bandung
Pesan Gibran di Karawang: Kalau Ada Serangan Jangan Dibalas

Pesan Gibran di Karawang: Kalau Ada Serangan Jangan Dibalas

Bandung
Akhir Kasus Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur, Mempelai Wanita Pilih Pisah dengan 'Suami'

Akhir Kasus Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur, Mempelai Wanita Pilih Pisah dengan "Suami"

Bandung
Cerita Kepala KUA Dijanjikan “Sesuatu” jika Bersedia Nikahkan Pasangan Sesama Jenis di Cianjur

Cerita Kepala KUA Dijanjikan “Sesuatu” jika Bersedia Nikahkan Pasangan Sesama Jenis di Cianjur

Bandung
Komitmen Berantas Korupsi, Mahfud MD: Kami Peluru Tak Terkendali

Komitmen Berantas Korupsi, Mahfud MD: Kami Peluru Tak Terkendali

Bandung
Didapuk Jadi Warga Kehormatan Sunda, Mahfud MD Dapat Sapaan Uwak

Didapuk Jadi Warga Kehormatan Sunda, Mahfud MD Dapat Sapaan Uwak

Bandung
Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur Diadakan secara Siri Setelah Ditolak KUA

Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur Diadakan secara Siri Setelah Ditolak KUA

Bandung
Mahfud Sebut Indeks Korupsi Indonesia Turun gara-gara Revisi UU KPK

Mahfud Sebut Indeks Korupsi Indonesia Turun gara-gara Revisi UU KPK

Bandung
Kasus Dugaan 'Bullying' Siswa SD di Sukabumi Dilaporkan sejak Oktober, Polisi Sebut Masih Diselidiki

Kasus Dugaan "Bullying" Siswa SD di Sukabumi Dilaporkan sejak Oktober, Polisi Sebut Masih Diselidiki

Bandung
Ralat Pernyataan, Mahfud MD Pastikan OTT KPK Sudah Cukup Bukti

Ralat Pernyataan, Mahfud MD Pastikan OTT KPK Sudah Cukup Bukti

Bandung
Tangis Wariha, Anak Kesayangannya Tewas Dianiaya Polisi di Subang: Salah Anak Saya Apa?

Tangis Wariha, Anak Kesayangannya Tewas Dianiaya Polisi di Subang: Salah Anak Saya Apa?

Bandung
7 Cara Unik Dedi Mulyadi Sosialisasikan Prabowo-Gibran: Lomba Joget Gemoy

7 Cara Unik Dedi Mulyadi Sosialisasikan Prabowo-Gibran: Lomba Joget Gemoy

Bandung
Kampanye di Tanah Kelahirannya Kuningan, Anies Tawarkan Program 'Pasar Amin'

Kampanye di Tanah Kelahirannya Kuningan, Anies Tawarkan Program "Pasar Amin"

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com