BANDUNG, KOMPAS.com - Sebanyak 52 rumah di Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, porak-poranda akibat angin puting beliung, Kamis (19/5/2022).
Angin puting beliung tersebut terjadi lantaran sejak kemarin wilayah Kabupaten Bandung dan sekitarnya dilanda hujan deras.
Bupati Bandung Dadang Supriatna mengatakan, dinas terkait tengah melakukan asessment di wilayah terdampak.
"Kami sudah mendata, ada 30 rumah di Desa Cangkuang dan 22 rumah di Desa Tanjungsari, juga beberapa daerah yang terdampak lainnya," katanya ditemui, Jumat (20/5/2022).
Baca juga: Diterpa Angin Puting Beliung, 90 Rumah di Gunung Kencana Rusak
Selain melakukan assesment, pihaknya menyiapkan bantuan tunai guna meringankan beban korban.
Bantuan tersebut akan langsung disalurkan ke rekening korban yang terdampak.
"Pemda kemarin sudah dilakukan assesment oleh BPBD. Mohon waktu beberapa hari ini kita akan lakukan rapat evaluasi dan assesment juga, bantuannya nanti akan disalurkan melalui rekening masing-masing. Walaupun bantuan tunai, saya berharap bisa masuk ke rekening masing-masing," kata Dadang.
Untuk besaran bantuan, sambung dia, tidak akan sama rata, tergantung kerusakan.
"Nanti tergantung klasifikasi, ada kategori ringan, sedang, dan berat. Kita tidak akan sama rata, tentu dilihat berdasarkan dampak yang dialami masing-masing," tuturnya.
Terkait bantuan perbaikan rumah korban, pihaknya menyebut akan berkordinasi dengan desa dan kecamatan.
"Untuk pengerjaan, antisipasi, dan perbaikan saya minta bantuan Pak Kades dan Pak Camat, nanti silahkan ngobrol dulu untuk materialnya apakah pinjam dulu atau gimana, silahkan, kami akan menyediakan bantuan tunai untuk korban puting beliung," ungkapnya.
Baca juga: Satu Kampung di Banten Disapu Puting Beliung, Sejumlah Rumah Rusak, Atap Sekolah Terbang
Dadang meminta masyarakat Kecamatan Cangkuang yang terdampak agar bersabar terkait proses pembenahan bangunan.
Selain itu, ia juga mengimbau agar masyarakat tetap waspada akan datangnya bencana.
"Warga masyarakat harus siaga di masing-masing daerah, karena masalah bencana itu tidak bisa diprediksi. Maka, kita harus senantiasa waspada, mana kala ada cuaca yang begitu ekstrim, nah harus antisipasi dan siap siaga, tentunya Pak Kades harus memberikan imbauan ke warga terkait bencana alam," tuturnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.