Namun, sambungnya, berdasarkan hasil komunikasi pihak perusahaan dan sopir, sopir meninggalkan tempat kejadian perkara (TKP) karena khawatir akan diamuk massa oleh warga.
Dalam hal ini, lanjutnya, pihak perusahaan siap membantu dan menjamin agar sopir dibawa ke Polres.
"Kami mohon waktu dan sabar," ujarnya.
Terkait dengan dugaan rem blong dalam kecelakaan itu, Tony juga akan memastikannya dengan keterangan saksi dan petunjuk di TKP.
"Nanti tentu saja kami padupadankan dengan petunjuk-petunjuk lain, kesaksian saksi dan petunjuk di TKP, seperti ada atau tidak bekas rem. Akan padupadan melalui prosesi gelar (perkara)," jelasnya.
Untuk mencegah peristiwa serupa, Tony mengatakan, akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mengevaluasi jalan yang menjadi lokasi kecelakaan apakah layak dilewati kendaraan yang kapasitasnya lebih besar.
(Penulis : Kontributor Pangandaran, Candra Nugraha | Editor : Priska Sari Pratiwi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.