Selain itu, ia menurunkan persneling ke gigi satu.
"Gigi masuk ke satu. Engine brake enggak bisa, rem tetap loss," katanya.
IY mengaku sudah sudah menarik rem tangan, namun tetap tidak bisa mengurangi laju bus.
Dalam kondisi seperti itu, IY mengaku, tidak ingat kendaraan apa saja yang ditabraknya. Dia hanya ingat membanting setir ke kanan dan menabrak rumah.
"Saya tak tahu kejadian pastinya. Saya terpaksa buang ke kanan," jelasnya.
Setelah bus berhenti karena menabrak rumah, IY mengaku turun dari bus. Dia dibantu kondektur untuk turun dari bus.
"Saya diangkat sama kenek," ucapnya.
Saat bus menghantam rumah, IY menegaskan, posisinya tetap pegang setir. Dia masih di dalam bus.
"Hanya kaki kejepit. Saya posisi pegang setir," jelas dia.
IY mengaku berada di tempat kejadian perkara (TKP) sekitar setengah jam. Dia duduk di sekitar lokasi kecelakaan.
Saat kejadian, IY mengatakan telepon genggamnya hilang. Oleh karenanya, dia tak bisa menghubungi siapapun.
Setelah menunggu beberapa saat, IY kemudian membersihkan badan karena berlumuran darah.
"Hape tak ada. Ada orang iba yang mengasih bantuan," katanya.
Setelah membersihkan badan, IY meninggalkan lokasi. Dia menuju ke Limbangan, untuk laporan ke pengurus bus.
"Saya amankan diri ke pengurus, di RM Anugerah, di Limbangan. Pengurus Pandawa," sebutnya.