Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus yang Dikemudikan Kecelakaan di Ciamis, Sopir: Mesin dan Rem Dalam Kondisi Normal

Kompas.com - 23/05/2022, 15:44 WIB
Candra Nugraha,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

CIAMIS, KOMPAS.com - Sopir bus peziarah yang kecelakaan di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat sudah diamankan di Polres Ciamis, Senin (23/5/2022).

Kini sopir berinisial IY tersebut sedang menjalani pemeriksaan di Unit Gakkum Polres Ciamis.

Ditemui di Mapolres Ciamis, IY menuturkan terkait peristiwa kecelakaan yang mengakibatkan empat korban meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka.

"Tujuan mau ke Tasik, Pamijahan. Mau ziarah juga," kata IY.

Baca juga: Sopir Bus yang Terlibat Kecelakaan di Ciamis Berhasil Diamankan

Dia menjelaskan, sebelumnya rombongan peziarah berangkat dari Tangerang, Jumat (20/5/2022) malam pukul 23.00 WIB dengan dua bus.

Tujuan pertama yakni ziarah ke makam Sunan Gunungjati di Kabupaten Cirebon. Setelah dari Cirebon, rombongan menuju Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis.

Dari Panjalu, kata IY, rombongan berangkat sekitar pukul 17.00 WIB menuju Pamijahan, Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (21/5/2022).

Baca juga: Perusahaan Bus yang Kecelakaan di Ciamis Tak Terdaftar di Kemenhub

Sekitar 20 menit sebelum peziarah menaiki bus, dia mengaku kondisi kendaraan dalam keadaan normal sebelum berangkat.

"Normal semua. Mesin, rem normal," kata IY.

Bus pun berangkat menuju Pamijahan. Dari arah Panjalu, bus belok kiri kemudian melewati turunan.

"Setelah belok, turunan, saya pakai gigi rendah, gigi 2. Total (bus) ada 7 gigi, termasuk untuk parkir," jelas IY.

Diawal menuruni turunan, rem masih berfungsi. Rem kaki masih berfungsi.

Namun setelah beberapa saat, kata IY, rem tiba-tiba blong saat pedal diinjak.

"Saya sempat bicara ke penumpang, bahwa rem blong. Pak Haji (pimpinan rombongan) rem blong, kata saya ke Pak Haji yang ada di samping saya," tutur IY.

Usaha yang dilakukan saat rem bus blong, kata IY, ia meminta penumpang menghindar atau menyelamatkan diri.

Selain itu, ia menurunkan persneling ke gigi satu.

"Gigi masuk ke satu. Engine brake enggak bisa, rem tetap loss," katanya.

IY mengaku sudah sudah menarik rem tangan, namun tetap tidak bisa mengurangi laju bus.

Dalam kondisi seperti itu, IY mengaku, tidak ingat kendaraan apa saja yang ditabraknya. Dia hanya ingat membanting setir ke kanan dan menabrak rumah.

"Saya tak tahu kejadian pastinya. Saya terpaksa buang ke kanan," jelasnya.

Setelah bus berhenti karena menabrak rumah, IY mengaku turun dari bus. Dia dibantu kondektur untuk turun dari bus.

"Saya diangkat sama kenek," ucapnya.

Saat bus menghantam rumah, IY menegaskan, posisinya tetap pegang setir. Dia masih di dalam bus.

"Hanya kaki kejepit. Saya posisi pegang setir," jelas dia.

IY mengaku berada di tempat kejadian perkara (TKP) sekitar setengah jam. Dia duduk di sekitar lokasi kecelakaan.

Saat kejadian, IY mengatakan telepon genggamnya hilang. Oleh karenanya, dia tak bisa menghubungi siapapun.

Setelah menunggu beberapa saat, IY kemudian membersihkan badan karena berlumuran darah.

"Hape tak ada. Ada orang iba yang mengasih bantuan," katanya.

Setelah membersihkan badan, IY meninggalkan lokasi. Dia menuju ke Limbangan, untuk laporan ke pengurus bus.

"Saya amankan diri ke pengurus, di RM Anugerah, di Limbangan. Pengurus Pandawa," sebutnya.

IY mengaku istirahat di tempat pengurus bus. Pengurus, saat itu memintanya sejenak istirahat.

"Kata Bu Haji (pengurus) istirahat dulu," katanya.

Pada Minggu (22/5/2022) malam, IY mengaku dijemput oleh petugas dari Polres Ciamis.

"Dijemput petugas di sana (tempat pengurus bus)," katanya.

Dia kembali menegaskan bahwa kondisi bus baik-baik saja saat berangkat dari Panjalu. Masalah baru muncul saat melewati turunan.

"Bus baik-baik saja, pas turunan saja bermasalah," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com