Selama bulan Ramadhan hingga hari Raya Idul Fitri, kata dia, warga terdampak harus merayakan bulan suci dengan kondisi rumah yang rusak dan material yang belum diangkut.
Selain membersihkan material longsor, warga Kampung Huut juga langsung memperbaiki TPT secara mandiri atau melalui swadaya.
Ohin menuturkan, tak ada pungutan yang sifatnya memaksa. Namun, hampir semua warga ikut serta membersihkan dan memperbaiki TPT bekas longsor serta bangunan yang terdampak.
Bahkan, kata dia, ada salah satu Organisasi Masyarakat (Ormas) yang secara sukarela ikut dalam proses pembangunan.
"ini ada, Alhamdulillah dari ormas bantuan, bantuan swadaya masyarakat tidak dipaksa seikhlasnya aja," terangnya.
Sementara Budiman (45), anggota Ormas PEKAT - IB yang sedang berada di lokasi menjelaskan, organisasinya membantu pembersihan material longsor, menyediakan batu, semen, pasir dan yang lainnya.
"Tidak ada dari masyarakat ataupun dari pihak Desa, sementara kami yang bangun," ujarnya.
Terkait anggaran yang dikeluarkan oleh organisasinya dan warga sekitar. Budiman mengaku tak tahu menahu.
Ia mengklaim, hanya diamanahi menjaga dan memantau orang-orang yang bekerja.
"Kalau masalah anggaran saya tidak tahu, mungkin Desa tahu, sempat ngobrol dengan warga tapi tidak tahu apa yang dibicarakan, sejauh ini belum ada sentuhan dari pemerintah," kata Budiman.
Budiman menyebut tidak hanya dari Ormas yang mengerjakan pembangunan tersebut, namun warga sekitar juga ikut terlibat.
"Yang kerja dari organisasi ada dari masyarakat juga ada," ungkapnya.
Sementara ini, lanjutnya, proses pengerjaan dimulai dari TPT kemudian berlanjut ke rumah warga.
"Sekarang pondasi, soalnya TPT yang kemarin gak pake cakar ayam, kemudian rumah rumah," pungkasnya.
Pantauan kompas.com, dari hasil swadaya, warga berhasil membangun sebagian TPT yang memanjang 22 Meter.
Baca juga: Longsor di Cijeruk Bogor, Ayah, Anak, dan Nenek Ditemukan Tewas
Selain itu, material tanah longsor masih memadati jalan kecil yang menyambungkan ke wilayah RT 03.
Sementara 3 rumah yang terdampak masih belum disentuh sedikitpun. Adapun rumah milik Pak Ohin, di bagian kamar mandi, dan dapur masih ditutupi oleh papan dan asbes bekas.
Selain merusak rumah, akibat longsor tersebut dua orang dilarikan ke rumah sakit atas nama Ibu Yani Sri Mulyani (35) dan Tasya (4). Sedangkan satu orang meninggal dunia atas nama Widya Ningsih (34).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.