Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lahan SD Negeri di Bandung Barat Digugat Ahli Waris

Kompas.com - 24/05/2022, 18:53 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Khairina

Tim Redaksi

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Lahan Sekolah Dasar (SD) Negeri Bongas di Kampung Leuwinutug, Desa Batulayang, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB) digugat ahli waris.

Ahli waris atas nama Raden Juariyah menggugat lahan seluas 2500 meter persegi.

Di atas lahan itu, terdapat sebuah bangunan SD Negeri Bongas, bangunan kantor Bumdes, GOR Badminton, dan beberapa bangunan milik Pemerintah Desa Batulayang.

Baca juga: Tanah SND Margahayu Digugat Ahli Waris, Warga: Bagaimana Nasib Anak-anak Sekolah

Di lahan itu, kuasa hukum ahli waris Juariyah memasang plang dan menggembok pagar dan pintu Kantor Bumdes Batulayang.

Meski menggembok sebagian bangunan milik Desa Batulayang, ahli waris tidak menutup akses SD Negeri Bongas. Ia membiarkan proses belajar mengajar di sekolah tersebut berjalan.

"Betul lahan di SD Negeri Bongas sedang sengketa. Namun, kegiatan belajar mengajar sama sekali tidak terganggu. Bahkan kemarin saja saya cek di sana sedang melaksanakan ujian sekolah," ujar Kepala Bidang SD, Dinas Pendidikan (Disdik) KBB Dadang A Sapardan saat ditemui, Selasa (24/5/2022).

Dadang mengakui, lahan yang digunakan oleh SD Negeri Bongas itu bukanlah aset milik Disdik Bandung Barat.

Disdik hanya memanfaatkan lahan tersebut untuk digunakan sebagai lembaga pendidikan tingkat dasar. Dadang tidak bisa berkomentar lebih mengenai status lahan tersebut.

"Memang di lahan itu ada aset-aset bangunan milik Disdik Bandung Barat. Tapi karena itu ada gugatan dan belum inkrah maka masih dimanfaatkan oleh Disdik untuk proses kegiatan belajar mengajar," kata Dadang.

Baca juga: Diduga Depresi karena Digugat Cerai Istri, Pria Ini Coba Bunuh Diri di Pusat Perbelanjaan

Dadang menyampaikan, sebelumnya pihak ahli waris dengan Disdik dan Pemerintah Desa Batulayang sudah melakukan mediasi beberapa kali terkait status lahan tersebut.

Menurut Dadang, status lahan itu merupakan tanah carik desa yang kemudian dimanfaatkan untuk bangunan sekolah.

"Aset itu aset desa, itu tanah carik desa yang digunakan untuk sekolah. Sejauh ini tidak ada yang terganggu dengan adanya plang tersebut," tutur Dadang.

Dadang mengatakan, Disdik sejauh ini mengikuti langkah yang diambil Pemerintah Desa.

Pihaknya tidak mempersoalkan terkait pemasangan plang maupun penggembokan aset desa di samping bangunan SD Negeri Bongas yang dilakukan oleh ahli waris.

"Karena itu tanah carik milik desa, sikap kita hanya support saja kepada pemerintah desa," tutur Dadang.

Ahli waris klaim miliki bukti

Ditemui terpisah, kuasa hukum ahli waris Raden Juariyah, Vega Della Tridaya mengklaim bahwa keluarga besar Raden Juariyah memiliki bukti mengenai status lahan tersebut.

"Kita punya bukti berupa sertifikat tanah girik yang menyebut bahwa lahan seluas 2500 meter persegi adalah milik ahli waris Raden Juariyah," kata Vega.

Baca juga: Tanah Digugat Ahli Waris, SDN Margahayu Bandung Terancam Terganggu

Vega menyebutkan, pihaknya sengaja memasang plang di lahan itu sebagai upaya hukum untuk mengurus legalitas kepemilikan.

Meski plang sudah berdiri, Vega memastikan tidak akan mengganggu aktivitas belajar mengajar di SD Negeri Bongas.

"Kami pastikan kegiatan di sekolah tidak akan terganggu. Kami sangat mendukung adanya sekolah di sini," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hujan Deras di Garut, Longsor Timpa 4 Rumah, 3 Orang Tertimbun

Hujan Deras di Garut, Longsor Timpa 4 Rumah, 3 Orang Tertimbun

Bandung
Nasib Pilu Anis Dibakar Suaminya Berujung Maut, 3 Minggu Derita Luka Bakar 89 Persen

Nasib Pilu Anis Dibakar Suaminya Berujung Maut, 3 Minggu Derita Luka Bakar 89 Persen

Bandung
Angin Puting Beliung Terbesar di Cimaung, Gemuruh Macam Suara Pesawat

Angin Puting Beliung Terbesar di Cimaung, Gemuruh Macam Suara Pesawat

Bandung
Belasan Pelaku UMKM Disabilitas Buka Sentra Kuliner di Lembang

Belasan Pelaku UMKM Disabilitas Buka Sentra Kuliner di Lembang

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Bandung
Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Bandung
Derita Penyintas Gempa Cianjur, Melahirkan di Tenda Darurat karena Tak Ada Uang

Derita Penyintas Gempa Cianjur, Melahirkan di Tenda Darurat karena Tak Ada Uang

Bandung
3 Pria Tertabrak Kereta Api di Bandung, 1 Tewas

3 Pria Tertabrak Kereta Api di Bandung, 1 Tewas

Bandung
Video Viral Ratusan Warga Geruduk Maling Motor di Balaidesa Setupatok Cirebon

Video Viral Ratusan Warga Geruduk Maling Motor di Balaidesa Setupatok Cirebon

Bandung
Diguyur Hujan, Tebing Setinggi 120 Meter Longsor Memutus Jalan di Bandung Barat

Diguyur Hujan, Tebing Setinggi 120 Meter Longsor Memutus Jalan di Bandung Barat

Bandung
Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Bandung
Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Bandung
Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Bandung
2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

Bandung
BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com