Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pandi, "Orang Gila" Asal Rancaekek yang Membuat Sampah Jadi Karya Indah

Kompas.com - 24/05/2022, 22:46 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Bagi Pandi Mulyana (38), sampah merupakan berlian yang tercecer. Tak aneh, jika gundukan sampah dianggapnya sebagai gunung emas.

Di tangannya, sampah bisa disulap menjadi sesuatu yang berharga. Ratusan karya seni berbahan baku sampah sudah dibuatnya.

Mulai dari lukisan, pot bunga, meja, frame foto, bonsai, hingga akuarium.

Kepada Kompas.com, pria berkepala plontos ini menceritakan awal mula ia terjun ke dunia lingkungan dan mendaur ulang sampah menjadi karya seni.

Baca juga: Ohin, Korban Longsor Nagreg Sabar Menunggu Perbaikan Rumah Saat Kakinya Lumpuh

Rentan tahun 2018, Pandi jengah terhadap gundukan sampah yang kerap terlihat dan memanjang di dekat tempat tinggalnya, tepat di sepanjang Jalan Walini.

"Memang dulu di Jalan Walini itu, ada penumpukan sampah yang luar biasa, mungkin sulit untuk dihabiskan," katanya ditemui, Selasa (24/5/2022).

Sampah di Jalan Walini, kata dia, merupakan sampah dari masyarakat sekitar. Sampah tersebut menyumbat aliran selokan.

Lebih parahnya lagi, masyarakat sudah menganggap sepanjang Jalan Ciwalini merupakan Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

"Jadi sampah sampah itu yang menyumbat aliran selokan, datangnya dari hulu, kemudian tersendat di sana. Ada juga masyarakat yang membuang sembarangan di sana. Ini karena pola pikir buanglah sampah pada tempatnya, mungkin menganggap bahwa Jalan Walini itu merupakan tempat sampah," ujarnya.

Geram karena kerap melihat orang membuang sampah di sana, Pandi berpikir bagaimana caranya tumpukan sampah tersebut bisa hilang.

Bukan sekadar memindahkan sampah dari satu tempat ke tempat lain, dia juga ingin sampah itu bisa menjadi sesuatu yang bermanfaat.

Menurutnya, pengangkutan sampah oleh truk kemudian dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) bukan solusi konkret.

Pandi Mulyana berhasil membuat karya seni dari pelbagai jenis sampah. Ide tersebut muncul ketika Ia merasa geram melihat kondisi sampah yang bertahun menumpuk di dekat rumahnya di Kampung Babakan Asta RT 02 RW 11, Desa Rancaekek Wetan, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.KOMPAS.com/M. Elgana Mubarokah Pandi Mulyana berhasil membuat karya seni dari pelbagai jenis sampah. Ide tersebut muncul ketika Ia merasa geram melihat kondisi sampah yang bertahun menumpuk di dekat rumahnya di Kampung Babakan Asta RT 02 RW 11, Desa Rancaekek Wetan, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

"Daerah kita bisa bersih, tapi sampah tersebut pindah ke daerah orang lain. Karena kalau dipindahkan dengan truk sampah itu bukan solusi tapi hanya memindahkan masalah. Artinya perlu ada solusi yang berkelanjutan, saya pikir dimanfaatkan akan lebih menguntungkan," jelasnya.

Bagi Pandi, tumpukan sampah merupakan magnet bagi siapapun. Sekali terjadi pembuangan liar dan dibiarkan, maka ke depan akan terus berlangsung.

"Menurut saya sampah itu serupa magnet, karena ketika ada tumpukan sampah itu dipastikan akan terus terjadi penambahan," terangnya.

Ubah sampah jadi seni, diapers jadi pot

Sampah yang digunakan Pandi untuk menjadi karya seni terdiri dari banyak hal.

Mulai dari diapers (sampah bekas pempers), ban bekas, selimut, masker, pecahan kaca (beling), kayu bakar, bongkahan kayu, sampai sisa-sia pohon yang tumbang.

Saat di wawancarai Kompas.com, Pandi sedang banyak menggunakan diaper untuk menciptakan karya seni berupa pot bunga.

"Saya berinisiatif bagaimana sampah pampers ini harus menjadi sebuah karya yang sangat indah," ujarnya.

Pandi Mulyana berhasil membuat karya seni dari pelbagai jenis sampah. Ide tersebut muncul ketika Ia merasa geram melihat kondisi sampah yang bertahun menumpuk di dekat rumahnya di Kampung Babakan Asta RT 02 RW 11, Desa Rancaekek Wetan, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.KOMPAS.com/M. Elgana Mubarokah Pandi Mulyana berhasil membuat karya seni dari pelbagai jenis sampah. Ide tersebut muncul ketika Ia merasa geram melihat kondisi sampah yang bertahun menumpuk di dekat rumahnya di Kampung Babakan Asta RT 02 RW 11, Desa Rancaekek Wetan, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Langkahnya memanfaatkan diapers bukan tanpa dorongan. Tahun 2019, Pandi mendapatkan informasi dari dosen Institut Teknologi (ITB) Bandung bahwa diapers bisa dijadikan pot atau vas bunga.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sampel Kandungan 'Septic Tank' CSB Mall yang Tewaskan 4 Teknisi Diambil

Sampel Kandungan "Septic Tank" CSB Mall yang Tewaskan 4 Teknisi Diambil

Bandung
Jatuh Bangun Perempuan Asal Tasikmalaya Bangun Usaha Hijab yang Kini Diburu Konsumen

Jatuh Bangun Perempuan Asal Tasikmalaya Bangun Usaha Hijab yang Kini Diburu Konsumen

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Patok Tarif Seenaknya, 25 Juru Parkir Liar di Karawang Ditangkap

Patok Tarif Seenaknya, 25 Juru Parkir Liar di Karawang Ditangkap

Bandung
Pemprov Jabar Targetkan 11 Juta Ton Gabah Kering Giling di 2024

Pemprov Jabar Targetkan 11 Juta Ton Gabah Kering Giling di 2024

Bandung
Dramatis, Polisi Tangkap Tangan Curanmor di Jalan Cirebon–Kuningan

Dramatis, Polisi Tangkap Tangan Curanmor di Jalan Cirebon–Kuningan

Bandung
Video Viral Parkir di Minimarket Karawang Rp 15.000 untuk THR

Video Viral Parkir di Minimarket Karawang Rp 15.000 untuk THR

Bandung
Jasad Wisatawan Bandung Ditemukan 4 Km dari Pantai Cidamar

Jasad Wisatawan Bandung Ditemukan 4 Km dari Pantai Cidamar

Bandung
HUT ke 383, Kabupaten Bandung Masih Terjerat Problem Sampah

HUT ke 383, Kabupaten Bandung Masih Terjerat Problem Sampah

Bandung
Jadi Sorotan, Jalur Wisata Bandung Selatan Kerap Macet

Jadi Sorotan, Jalur Wisata Bandung Selatan Kerap Macet

Bandung
Atasi Pungli di Masjid Al Jabbar, Bey Machmudin Libatkan Aher dan Ridwan Kamil

Atasi Pungli di Masjid Al Jabbar, Bey Machmudin Libatkan Aher dan Ridwan Kamil

Bandung
Pasca-Lebaran Harga Sembako Turun, Pedagang Cirebon Semringah Penjualan Tembus Lebih dari 1 Ton

Pasca-Lebaran Harga Sembako Turun, Pedagang Cirebon Semringah Penjualan Tembus Lebih dari 1 Ton

Bandung
Sepasang Mahasiswa yang Mau Kuburkan Bayi di Jatinagor Jadi Tersangka

Sepasang Mahasiswa yang Mau Kuburkan Bayi di Jatinagor Jadi Tersangka

Bandung
Tukang Kebun Mengaku Bunuh Honorer di KBB untuk Bela Diri, Kubur Jenazah di Dapur karena Panik

Tukang Kebun Mengaku Bunuh Honorer di KBB untuk Bela Diri, Kubur Jenazah di Dapur karena Panik

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com