Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Santriwati di Sukabumi Hilang Saat Naik Angkot, Sempat Kirim Pesan Minta Tolong ke Guru

Kompas.com - 26/05/2022, 12:57 WIB
Rachmawati

Editor

Saat di tengah perjalan ia naik angkot menuju pondoknya. Tiba-tiba Elsa memberi kabar kepada temannya melalui wathsapp untuk meminta tolong dan kondisi ketakutan.

"Di angkotnya mungkin dia sempat WhatsApp temennya, mengatakan angkot yang ditumpangi anak saya tidak berhenti saat di suruh berhenti (stop-stop). Tolong angkotnya ga mau berhenti," jelas Junaedi.

Angkot yang ditumpangi Elsa merupakan jurusan Gekbrong Terminal Sukaraja Kabupaten Sukabumi berwarna biru muda.

Baca juga: Dihantam Ombak, Kapal Nelayan di Garut Terbalik, Satu ABK Hilang, Satu Meninggal

"Angkot ke arah Sukaraja dari Gekbrong tujuannya pesantren di Ciburial. Dia mondok sekaligus sekolah," sambungnya.

Semenjak ada kabar tersebut, nomor ponsel milik Elsa sudah tidak bisa dihubungi.

"Dia kan bawa HP. Nah sampai sekarang Chattingan putus dan nggak aktif," ungkapnya.

Terkait dengan hilangnya Elsa, pihak keluarga sudah melapor ke Polsek Sukalarang Resort Sukabumi Kota.

"Sudah tadi sore lapor. Terkait identitas terakhir percakapan kami sampaikan," pungkasnya.

Baca juga: Perahu Diduga Milik Nelayan yang Hilang di Perairan Raja Ampat Ditemukan, Keberadaan Korban Belum Diketahui

Apabila yang ada melihat Elsa Julianti dengan ciri-ciri menggunakan kerudung hitam, baju hitam dan memakai rok hitam hubungi nomor +62 812-8386-3731 atas nama orangtuanya Junaedi.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Angkot yang Dinaikinya Tak Mau Berhenti, Elsa Kini Sudah 3 Hari Hilang, Sempat Minta Tolong Lewat WA

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hujan Deras di Garut, Longsor Timpa 4 Rumah, 3 Orang Tertimbun

Hujan Deras di Garut, Longsor Timpa 4 Rumah, 3 Orang Tertimbun

Bandung
Nasib Pilu Anis Dibakar Suaminya Berujung Maut, 3 Minggu Derita Luka Bakar 89 Persen

Nasib Pilu Anis Dibakar Suaminya Berujung Maut, 3 Minggu Derita Luka Bakar 89 Persen

Bandung
Angin Puting Beliung Terbesar di Cimaung, Gemuruh Macam Suara Pesawat

Angin Puting Beliung Terbesar di Cimaung, Gemuruh Macam Suara Pesawat

Bandung
Belasan Pelaku UMKM Disabilitas Buka Sentra Kuliner di Lembang

Belasan Pelaku UMKM Disabilitas Buka Sentra Kuliner di Lembang

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Bandung
Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Bandung
Derita Penyintas Gempa Cianjur, Melahirkan di Tenda Darurat karena Tak Ada Uang

Derita Penyintas Gempa Cianjur, Melahirkan di Tenda Darurat karena Tak Ada Uang

Bandung
3 Pria Tertabrak Kereta Api di Bandung, 1 Tewas

3 Pria Tertabrak Kereta Api di Bandung, 1 Tewas

Bandung
Video Viral Ratusan Warga Geruduk Maling Motor di Balaidesa Setupatok Cirebon

Video Viral Ratusan Warga Geruduk Maling Motor di Balaidesa Setupatok Cirebon

Bandung
Diguyur Hujan, Tebing Setinggi 120 Meter Longsor Memutus Jalan di Bandung Barat

Diguyur Hujan, Tebing Setinggi 120 Meter Longsor Memutus Jalan di Bandung Barat

Bandung
Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Bandung
Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Bandung
Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Bandung
2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

Bandung
BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com