BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Tiga minimarket di dua kecamatan di Kabupaten Bandung Barat (KBB) disatroni maling selama tiga hari berturut-turut.
Saat ini polisi tengah melakukan penyelidikan terkait kasus pembobolan sejumlah minimarket, sejumlah barang dan rekaman CCTV menjadi bekal untuk proses penyelidikan.
Minimarket di Desa Cilame
Aksi pembobolan itu diawali dari kasus pembobolan minimarket di Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah pada Senin (23/5/2022).
Baca juga: Pertahanan Jebol, 30 Sapi di Bandung Barat Terpapar PMK
Pada kasus pembobolan minimarket Desa Cilame ini, pencuri berbekal las portabel untuk masuk melalui atap kamar mandi minimarket.
"Dari rekaman CCTV, pelaku masuk sekitar pukul 00.45 WIB tadi malam. Pelaku menggunakan las portabel untuk membobol atap besi kamar mandi dan merusak CCTV," ujar Zaki (23), salah satu pegawai minimarket tersebut.
Las portabel yang dibawanya itu kemudian digunakan untuk membobol brankas berisi uang puluhan juta rupiah.
"Yang dibawa oleh pelaku uang tunai senilai Rp40 juta dan rokok berbagai merk sebanyak 15 slop," kata Rivaldi.
Minimarket di Gununghalu
Aksi pembobolan berlanjut pada hari berikutnya, minimarket Kecamatan Gununghalu dilaporkan disatroni maling pada Selasa (24/5/2022).
Dari aksi pencurian ini, pelaku masuk melalui atap minimarket dan kabur membawa uang tunai sebesar Rp 30 juta.
Baca juga: Lahan SD Negeri di Bandung Barat Digugat Ahli Waris
"Saat ini masih dalam penyelidikan. Pelaku berhasil membawa kabur uang tunai milik minimarket sebesar Rp 30 juta," ungkap Kapolsek Gununghalu, AKP Wasiman saat dihubungi.
Wasiman mengatakan, polisi sudah mengumpulkan barang bukti dan memeriksa saksi-saksi untuk mengungkap kasus tersebut.
"Sudah 6 orang saksi yang kita mintai keterangan untuk kasus pembobolan minimarket ini," sebut Wasiman.
Minimarket di Gadobangkong