BANDUNG, KOMPAS.com - Sudah hampir 20 tahun situs cagar budaya Candi Bojong Menje di Kampung Bojong Menje RT 03 RW 02, Desa Cangkuang, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung Jawa Barat, terbengkalai.
Setelah proses eskapasi (penggalian) pertama pada 2002-2004, penggalian lanjutan dan penelitian situs Candi Bojong Menje tak mengalami perkembangan, bahkan jauh dari signifikan.
Juru Pelihara Dadang Nugraha (30) mengatakan, sejak penggalian pertama hingga saat ini, baik proses eskapasi lanjutan dan penelitian yang bersifat komprehensif belum dilakukan lagi.
"Kalau untuk perkembangannya sampai saat ini masih belum ada, hanya sebatas eskapasi atau penggalian awal aja, belum ada tindak lanjut atau penelitian yang komprehensif untuk candi ini," katanya ditemui di lokasi, Jumat (27/5/2022)
Baca juga: Kronologi Hilangnya Anak Pertama Ridwan Kamil Saat Berenang di Swiss
Pria yang akrab di sapa Danu ini membenarkan proses eskapasi dan penelitian hanya berlangsung selama dua tahun yakni, rentan waktu 2002-2004.
Padahal dari hasil tes lab pada proses penelitian awal, disebutkan Candi Bojong Menje sudah ada sejak abad ke 6 Masehi.
Bahkan, disinyalir Candi ini sudah terbangun ketika masa kejayaan kerajaan Hindu Tarumanegara.
"Betul, hanya dua tahun saja, awal 2002 dilanjut ke 2003 dan sampai 2004 tidak perkembangan sampai saat ini. Hasil lab menyebut candi sudah ada di abad ke 6, katanya masa kejayaan Kerajaan Tarumanegara," ujarnya.
Menurut hasil penelitian, Candi Bojong Menje bukan tipe candi yang tunggal, namun komplek.
Danu menyebut kemungkinan komplek Candi Bojong Menje memiliki luas 30 hektar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.