Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Sejoli Asal Depok Membunuh karena Butuh Biaya Nikah...

Kompas.com - 27/05/2022, 22:32 WIB
Afdhalul Ikhsan,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - AM (26) dan TO (21), sejoli asal Kota Depok akhirnya dibekuk polisi dan ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan berencana terhadap perempuan berinisial ZB (52), yang mayat ditemukan di selokan wilayah Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

ZB, perempuan yang berprofesi sebagai pekerja swasta itu dibunuh oleh sejoli yang terdesak kebutuhan biaya untuk menikah.

Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin mengatakan, tersangka laki-laki berinisial AM dan kekasihnya TO itu berhasil ditangkap pada Senin (23/5/2022) atau tiga hari setelah penemuan mayat ZB, Sabtu (19/5/2022).

Baca juga: Tidak Sreg dengan Lokasi Penempatan, 4 CPNS Kabupaten Bogor Mundur

"Dari hasil olah TKP penemuan itulah ada petunjuk yang mengarah pada perbuatan tindak pidana pembunuhan berencana dan atau pencurian dengan kekerasan. Selanjutnya AM dan kekasihnya, TO berhasil ditangkap di rumahnya Kecamatan Sawangan, Kota Depok," ungkap Iman saat konferensi pers di Mapolres Bogor, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jumat (27/5/2022).

Belakangan diketahui bahwa sejoli asal Depok ini menghabisi nyawa korban saat di perjalanan pada Kamis (19/5/2022).

Pembunuhan sadis ini terjadi di dalam mobil yang dirental oleh kedua tersangka.

Baca juga: Mulai Hari Ini, Ganjil Genap Diberlakukan di Puncak Bogor

Iman mengatakan, AM dan TO adalah sepasang kekasih yang sudah lama menjalin hubungan.

Keduanya pun berencana akan menikah tetapi tidak memiliki uang.

Kata Iman, pangkal persoalannya adalah utang piutang korban sebesar Rp 100 juta. Tersangka tak tahu lagi harus mencari uang biaya menikah ke mana.

"Motifnya membutuhkan uang untuk menikah karena kedua pelaku ini pacaran dan akan menikah, tapi tidak memiliki uang, akhirnya datang kepada korban ingin menagih utang sebesar Rp 100 juta, namun karena korban tidak memiliki uang terjadilah proses penghilangan nyawa," bebernya.

Iman mengatakan, pada Kamis (19/5/2022), keduanya pun datang menagih utang tersebut dan berencana, apabila tidak diberikan akan membunuh korban.

Lalu, korban diajak untuk pergi menggunakan mobil rental tersebut.

Hari itu, ZB hanya pasrah ketika dijemput ke kosannya di wilayah Tangerang Selatan. Ia lalu disuruh masuk dan duduk di bangku tengah sebelah kiri.

Tersangka TO duduk di sebelah kanan atau disampingnya ZB. Sedangkan AM mengemudi.

"Sudah ada niat dan rencana, jadi tanggal 19 Mei 2022 mereka mendatangi korban di kos-kosannya di daerah Tangerang Selatan, kemudian mengajak korban beserta barang-barangnya untuk pergi," ujar Iman.

Sesampainya di Sawangan, Depok, AM dan TO mulai menganiaya korban hingga tewas.

"Dari tempat lokasi mereka menghilangkan nyawa sampai mencari tempat ideal membuang mayat itu tersangka TO berpindah ke belakang sambil memastikan korbannya sudah mati," bebernya.

Selanjutnya mereka kembali melajukan kendaraan ke arah Kemang, Kabupaten Bogor. Di sana, AM dan TO menggotong tubuh ZB lalu membuang jasadnya.

Pada Sabtu (21/5/2022), jasad korban ditemukan tanpa identitas. Kemudian polisi melakukan olah TKP dan mendapat identitas korban.

"Menurut pelaku (Bogor) itu paling sepi dan kondusif untuk dibuang mayat korbannya di tempat tersebut (selokan di Kemang)," ujarnya.

Kini, kedua tersangka sedang dalam proses penyidikan dengan diancam tiga Pasal yaitu 338 KUHP, 340 KUHP dan 364 KUHP ancaman pidana hukuman mati, seumur hidup dan 20 tahun.

"Jadi AM dan TO mau nagih utang kemudian karena korban tidak punya, mau pinjam juga tidak punya, akhirnya dieksekusi di mobil. Dari penangkapan itu kita juga mengamankan beberapa barang-barang milik korban," jelas Iman.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Kronologi Santri di Kuningan Dianiaya Belasan Temannya hingga Meninggal

Kronologi Santri di Kuningan Dianiaya Belasan Temannya hingga Meninggal

Bandung
Kapasitas Drainase Kecil dan Sungai Tertutup Sampah Jadi Penyebab Banjir di Cimahi

Kapasitas Drainase Kecil dan Sungai Tertutup Sampah Jadi Penyebab Banjir di Cimahi

Bandung
Prakiraan Cuaca di Bandung Hari Ini, 7 Desember 2023: Berawan hingga Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca di Bandung Hari Ini, 7 Desember 2023: Berawan hingga Hujan Sedang

Bandung
Caleg di Kabupaten Bandung Cari Suara lewat Bank Emok, Tak Perlu Dilunasi Asal Dipilih

Caleg di Kabupaten Bandung Cari Suara lewat Bank Emok, Tak Perlu Dilunasi Asal Dipilih

Bandung
Bawaslu Menduga Prabowo Mania 08 Langgar Kampanye Usai Bagikan Kulkas Saat Deklarasi

Bawaslu Menduga Prabowo Mania 08 Langgar Kampanye Usai Bagikan Kulkas Saat Deklarasi

Bandung
Kronologi 22 Calon Jemaah Umrah Asal Garut Ditipu, Oknum Tawarkan Promo untuk Guru Ngaji

Kronologi 22 Calon Jemaah Umrah Asal Garut Ditipu, Oknum Tawarkan Promo untuk Guru Ngaji

Bandung
Pohon Tumbang Timpa 3 Kendaraan di Cadas Pangeran Sumedang, Arus Lalu Lintas Sempat Lumpuh

Pohon Tumbang Timpa 3 Kendaraan di Cadas Pangeran Sumedang, Arus Lalu Lintas Sempat Lumpuh

Bandung
Terungkap Motif Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Polisi: Jatah Uang

Terungkap Motif Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Polisi: Jatah Uang

Bandung
Aniaya Teman hingga Meninggal, 6 Santri di Kuningan Jadi Tersangka

Aniaya Teman hingga Meninggal, 6 Santri di Kuningan Jadi Tersangka

Bandung
Direndam Banjir Semalaman, Warga Cimahi Mulai Rasakan Gatal-gatal

Direndam Banjir Semalaman, Warga Cimahi Mulai Rasakan Gatal-gatal

Bandung
Pria Paruh Baya Tewas Membusuk di Mobil yang Terparkir di Stasiun Bandung

Pria Paruh Baya Tewas Membusuk di Mobil yang Terparkir di Stasiun Bandung

Bandung
Kapolresta Bandung Sebut Polisi yang Bolos 7 Tahun Sudah Dipecat sejak 2016

Kapolresta Bandung Sebut Polisi yang Bolos 7 Tahun Sudah Dipecat sejak 2016

Bandung
Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Terancam Hukuman Mati

Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Terancam Hukuman Mati

Bandung
Santri di Kuningan Meninggal, Diduga Dianiaya Belasan Temannya

Santri di Kuningan Meninggal, Diduga Dianiaya Belasan Temannya

Bandung
Terendam Banjir, Sekolah di Cimahi Terpaksa Tunda Ujian

Terendam Banjir, Sekolah di Cimahi Terpaksa Tunda Ujian

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com