BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Pencemaran aliran sungai Cimeta di Kabupaten Bandung Barat (KBB) diduga berasal dari pewarna yang dibuang ke sungai di Kampung Cikamuning, RT 02 RW 01 Desa Tagogapu, Kecamatan Padalarang, KBB.
Awal mula berubahnya warna air sungai Cimeta itu bermula dari adanya tumpukan karung di pinggir Jalan Raya Padalarang-Purwakarta tepatnya di sebrang SD Negeri 1 Tagogapu.
"Air dari arah atas kan deras ke bawah, tapi kehalang karung. Karena karung itu menghalangi jalan air, maka sama kakak saya (karung) dibuang ke sungai," ungkap Agus Rosandi (42) warga setempat, Senin (30/5/2022).
Baca juga: Geger, Aliran Sungai Cimeta di Bandung Barat Merah Darah
Agus mengatakan, kakaknya tidak tahu menahu soal apa isi karung yang menghalangi jalan air di lokasi tersebut, ia hanya ingin agar air di wilayahnya tidak luber saat hujan deras.
"Dikiranya cuma tanah biasa. Ternyata pas kena air malah berwarna merah. Nggak tahunya pewarna. Kayanya sih pewarna makanan," ujar Agus.
Menurut Agus, karung tersebut berukuran 40 kilogram dengan isi berupa serbuk tinta pewarna yang berasal dari sebuah pabrik.
"Tapi lebih jelasnya saya tidak mau menduga-duga. Biar nanti dari Satgas Citarum Harum saja yang melakukan pendalaman," kata Agus.
Baca juga: Pamit Mandi ke Sungai, Pria di Magelang Ditemukan Tewas Tenggelam
Akibatnya, air sungai berubah warna menjadi warna merah darah dari titik dibuangnya karung tersebut.
Aliran air itu mengalir di sepanjang sungai Cimeta yang melintas di beberapa desa di Kecamatan Padalarang dan Kecamatan Cipatat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.