Sebagai contoh, Pemerintah telah membangun tanggul namun ternyata banjir rob masih kerap terjadi karena air melimpasi tanggul atau air menjebol tanggul.
Baca juga: Perbaiki Tanggul Jebol di Pelabuhan Tanjung Emas, Personel Gabungan Berjibaku dengan Banjir Rob
Ini pastinya buah investigasi yang belum sempurna. Heri menambahkan bahwa polemik yang terjadi mencerminkan masih lemahnya Indonesia dalam memahami bencana.
Lebih jauh ia mencatat, upaya pengurangan risiko bencana banjir rob Pantura belum ditunjang regulasi yang cukup, sehingga akan berdampak ke kelembagaan, program, hingga anggaran.
Bencana banjir rob belum secara tegas masuk ke dalam kategori bencana dalam Undang-Undang Kebencanaan.
Hal ini menyulitkan Pemerintah Pusat hingga Daerah dalam membuat program yang komprehensif termasuk menentukan leading sektornya.
"Kondisi ini pasti akan menjadikan bencana hanya dilihat secara parsial, dari sudut pandang yang berbeda-beda, yang buktinya dapat dilihat dari polemik yang terjadi yang diungkap di atas. Mudah-mudahan Pemerintah dapat membaca situasi ini dan mengambil langkah-langkah yang tepat," tutup dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.