BANDUNG, KOMPAS.com - Sosok mayat bersimbah darah ditemukan di dalam sebuah mobil di Jalan RAA Wiranatakusumah, Desa Baleendah, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Selasa (31/5/2022).
Kapolsek Baleendah Kompol Sungkowo membenarkan penemuan mayat tersebut.
Ia mengatakan, mayat tersebut ditemukan pertama kali oleh seorang warga yang hendak berjualan.
Baca juga: Mayat Bayi di Palembang Ditemukan Dalam Kresek, Polisi Lakukan Penyelidikan
Saat hendak pergi berjualan, warga tersebut melihat ada darah yang bercecer di dekat mobil berjenis mini bus dengan merk luxio.
"Betul, ditemukan tadi pagi pukul 06.00 WIB oleh warga yang mau berjualan lontong padang, warga itu biasa mangkal terus nemuin mayat di dalam mobil," katanya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (31/5/2022).
Ia tak menampik bahwa kondisi mayat saat ditemukan penuh dengan darah di bagian tubuhnya.
"Ditemukannya di depan rumah, di mobil, muntah darah gitu," kata dia.
Dari hasil pemeriksaan, kata dia, darah yang terdapat di tubuh mayat tersebut bukan karena penganiayaan, melainkan akibat pecah pembuluh darah.
"Memang betul ada darah, muntah, karena pecah pembuluh darah," ujarnya.
Dugaan sementara, mayat berjenis kelamin laki-laki dengan usia 70 tahun itu mengalami sakit.
"Di dalam mobilnya sendiri, kondisi mayatnya penuh darah, laki-laki usianya sekitar 70 tahunan, hasil pemeriksaan punya riwayat penyakit jantung," kata dia.
Baca juga: Mayat Berpakaian Siswa Polri Tanpa Identitas Ditemukan di Kolong Jembatan Bengkulu
Penemuan mayat tersebut sempat menggegerkan jagat media sosial, terutama Instagram.
Video penemuan mayat tersebut pertama kali diunggah oleh @infobandungnews yang kemudian disadur oleh media serupa dengan narasi yang berbeda.
Bahkan, tak sedikit yang menyebut mayat terebut korban penganiayaan atau pembunuhan.
Sungkowo menegaskan, darah yang ada pada tubuh mayat tersebut bukan diakibatkan penganiayaan, melainkan murni karena sakit dan pecah pembuluh darah.
"Ini mayatnya pecah pembuluh darah, enggak ada apa-apa, materi lengkap semua. Bukan penganiayaan, jadi tolong sampaikan ke teman-teman, bukan penganiayaan," tegasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.