Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Telur Kian Meroket, Penjual dan Pembeli Sama-sama Mengeluh

Kompas.com - 01/06/2022, 22:48 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Khairina

Tim Redaksi

 

CIREBON, KOMPAS.com – Harga telur di sebagian penjual Kabupaten Cirebon, Jawa Barat kian mengalami kenaikan.

Rabu (1/6/2022), harga telur di kisaran Rp 29.000 – 30.000 per kilogram untuk penjualan ecer. Penjual dan pembeli sama-sama mengeluhkan kondisi harga telur yang tinggi lantaran aktivitas jual beli menurun.

Teguh Arief Rega, pengelola toko "Hanya Telur Cirebon" yang berada di Desa Kejuden, Kecamatan Depok Kabupaten Cirebon, mengeluhkan kondisi harga telur. Rabu pagi tadi, dia melakukan pembelanjaan langsung ke kandang peternak. Harganya sudah mencapai 26.000 - 26.500 perkilogram.  

“Ini baru saja sampai kios setelah belanja di kandang peternak tadi pagi. Harga dari peternak hari ini sekitar 26.000 – 26.500 perkilogram. Naik tinggi,” kata Teguh saat ditemui Kompas.com, Rabu siang.

Baca juga: Telur Elang Jawa di Kawasan Gunung Ciremai Kembali Menetas, Jadi Generasi Ketiga

Teguh menegaskan, harga tersebut naik  Rp 1.000 – 1.500 dari beberapa hari lalu. Senin kemarin, 30 Mei,  dia masih dapat membeli telur di kandang peternak dengan harga 25.000 - 25.500 perkilogram. 

Teguh tidak mengetahui mengapa telur mengalami kenaikan setiap harinya. Bahkan nilai harga kenaikannya cukup fantastis. Bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, setelah Idul Fitri harga telur akan berangsur turun. Tapi berbeda di tahun 2022, justru setelah lebaran harga telur semakin meningkat.  

Dalam kondisi normal, Teguh biasa membeli telur ke kandang di kisaran harga 20.000 perkilogram. Kalaupun turun tidak jauh dari 20.000, kalaupun naik tidak jauh dari angkaRp 20.000.

Baca juga: Harga Telur Ayam di Batam Capai Rp 55.000 per Papan, Lebih Mahal dari Lebaran

Teguh berharap, harga telur berangsur turun dan kembali stabil. Pasalnya, sejak kenaikan, dampak aktivitas jual beli di tokonya sedikit menurun. Banyak warga yang kaget dan memilih untuk tidak beli telur, karena harga yang tinggi.

Namun sebagai pedagang dia menyadari pasang surut harga. Meski naik dia tetap berjualan dan menyuplai telur telur ke warung-warung pelanggannya.

Kenaikan harga telur juga dikeluhkan pembeli. Salah satunya Nur Hikmah. Warga Desa Getasan Kecamatan Depok Kabupaten Cirebon ini mengeluhkan harga telur yang tinggi. Dia biasanya membeli telur 5 kilogram setiap dua sampai tiga hari sekali. Namun mulai hari ini dia mengurangi menjadi hanya 2 kilogram.

“Biasanya saya sekali  beli 5 kiloigram untuk kebutuhan dua sampai tiga hari. Tapi ternyata harganya lagi naik Rp28.000 per kilogram, sementara saya beli 2 kilogram saja,” kata Nur.

Nur mengakui, harga di toko ini lebih murah dibanding di sekitar perumahannya yang mencapai sekitar Rp30.000 perkg.

Sebagai pembeli, Hikmah berharap, harga telur turun dan stabil. Harga telur yang tinggi membuatnya kesulitan mengatur kebutuhan pokok di rumah. Pasalnya, nyaris semua kebutuhan di dapur sedang mengalami kenaikan.

“Minyak naik. Bumbu dapur cabai, bawang juga naik. Ini harga telur juga naik. Naik semuanya. Semoga harga-harga kebutuhan pokok cepat stabil,” harap Hikmah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com