Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Sapi di Kota Bandung Terjangkit PMK, 1 Mati dan 1 Disembelih

Kompas.com - 02/06/2022, 16:29 WIB
Putra Prima Perdana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com- Sebanyak lima ekor sapi di Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung, Jawa Barat, terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).

Satu ekor di antaranya mati dan satu ekor lainnya disembelih karena kondisinya memburuk. Sedangkan tiga ekor sisanya masih dalam proses pengobatan.

"Satu ekor disembelih bersyarat karena kondisinya semakin parah dan peternak khawatir tidak tertolong dan menyebarkan ke yang lain," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bandung (DKPP) Gin Gin Ginanjar saat dihubungi, Kamis (2/6/2022).

Baca juga: Penularan PMK di Sragen Semakin Bertambah, Kecamatan Sumberlawang Terbanyak

DKPP Kota Bandung juga menemukan beberapa ekor sapi di Kecamatan Cibiru dan Bandung Kulon yang terindikasi terjangkit PMK.

"Dua hari lalu kita ada informasi ternyata ada indikasi PMK tepatnya di Kelurahan Cisurupan yang terbagi dua jenis, sapi perah dan sapi potong. Kemudian di Kecamatan Bandung kulon juga ada laporan," ujarnya.

Sampel sapi dari dua kecamatan tersebut sudah dikirim ke Balai Veteriner Subang.

Hasilnya akan keluar dalam beberapa hari ke depan untuk memastikan hewan tersebut positif PMK atau tidak.

"Jadi untuk Cisurupan diambil empat sampel, dua sapi perah dan dua sapi potong. Sementara di Bandung Kulon diambil lima sampel karena syarat pengambilan sampel yaitu 10 persen dari koloni," jelasnya.

Baca juga: Suspek PMK di Gunungkidul Capai 65 ekor, Peternak Diminta Mandi Sebelum Masuk Kandang

Gin Gin memastikan, sapi yang terindikasi terjangkit PMK di Kota Bandung berawal dari sapi yang dikirim dari luar daerah.

Contohnya, lima kasus di Babakan Ciparay bermula dari ternak berasal dari Purwakarta.

"Semuanya berasal dari pengiriman sapi dari luar daerah. Masuknya diam-diam tanpa ada surat keterangan. Yang di Cibiru dan Bandung Kulon dikirim dari Sumedang dan Majalengka," jelasnya.

"Kita juga dari DKPP Rutin melakukan pemeriksaan secara berkeliling. Jika terindikasi kita langsung laporkan untuk diperiksa lebih lanjut," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com