Penggunaan antibiotik pada hewan ternak, sambung dia, tidak bisa disamakan. Tergantung tingkat sakit yang dialami.
"Antibiotik itu tidak sekali diaplikasikannya tergantung tingkat sakitnya, bisa tiga sampai 5 kali dengan jarak 1 minggu. Disuntik ke otot paha belakang," beber dia.
Baca juga: Takut Dimarahi Orangtua karena Mabuk, Pemuda di Bandung Ngaku Diculik
Hingga kini, pihaknya masih menghitung berapa banyak dosis yang digunakan bila antibiotik sudah tersedia.
"Kebutuhan masih ngitung, dosisnya berapa itu tergantung antibiotiknya, yang bagus itu dari Jerman itu bagaimana mekanisme impornya, kita lagi konsultasi dengan pusat," jelas Tisna
Tak sampai di situ, antisipasi di tiap wilayah sudah mulai diberlakukan. Pihaknya menyebut telah menyediakan 30 paramedis beserta dokter, 30 PUPT, 130 penyuluh.
Para penyuluh tersebut sedang melakukan kursus terkait penanganan hewan sakit dan gejala awal.
"Kita sebar ke tiap wilayah, karena saat ini PMK sudah menyebar ke Kecamatan Cikancung, Pacet, Kertasari, Pangalengan, Ciwidey, Pasir Jambu, Cilengkrang, Cileunyi, Margaasih," tuturnya.
Saat ini pihaknya menolak kedatangan hewan ternak dari berbagai daerah guna memperkecil penularan PMK.
"Ke saya banyak yang datang minta rekomendasi memasukan sapi dari Jawa timur, Jawa tengah, sementara saya tolak," tutur dia.
Tisna menuturkan biaya untuk penanganan PMK di wilayah Kabupaten Bandung mencapai Rp 8-10 miliar.
Anggaran tersebut sudah sesuai SOP, yakni penanganannya di lapangan seperti isolasi, disinfektan dan pengobatan.
Selain itu, proses isolasi nantinya akan di sediakan kandang yang bersih dan higenis, dengan radius jauh dari titik awal penyebaran.
"Ada kandang khusus sehingga pemberian makannya bisa lebih intensif, ada beberapa ramuan ada yang pakai madu, air kelapa, pakai telor," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.