Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PMK Kian Merebak tapi Obat Minim, Pemkab Kuningan Berharap Bantuan

Kompas.com - 02/06/2022, 19:24 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

KUNINGAN, KOMPAS.com–Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, terus melakukan penanganan penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang ratusan ekor sapi perah.

Dinas Perikanan dan Peternakan (DPP) Kabupaten Kuningan mengumpulkan sejumlah peternak sapi dari beberapa desa, di Kantor Koperasi Serba Usaha (KSU) Karya Nugraha Jaya (KNJ) Cigugur, Kamis (2/6/2022) siang.

Pemerintah juga mengajak sejumlah pengurus koperasi yang menaungi para peternak sapi.

Baca juga: Terdampak Fenomena Upwelling, Ikan di Waduk Darma Kuningan Diobral Murah

Dalam pertemuan tersebut, pemerintah menyampaikan perkembangan PMK yang kian merebak.

Hari ini 260 sapi perah terinfeksi PMK di wilayah Blok Cigeureung, Cipari, Puncak dan beberapa blok lainnya.

Rofiq, Dokter Hewan Medik Veteriner Dinas Perikanan dan Peternak Kabupaten Kuningan, menjelaskan perkembangan penanganan kasus PMK, Kamis (2/6/2022). Pemerintah Kuningan kekurangan obat untuk penanganan PMK.MUHAMAD SYAHRI ROMDHON Rofiq, Dokter Hewan Medik Veteriner Dinas Perikanan dan Peternak Kabupaten Kuningan, menjelaskan perkembangan penanganan kasus PMK, Kamis (2/6/2022). Pemerintah Kuningan kekurangan obat untuk penanganan PMK.

Kondisi ini, semakin serius dan perlu penanganan bersama. Pemerintah meminta penerapan lockdown di pintu-pintu masuk tiap blok diperketat.

Pasalnya, PMK mudah menyebar dengan berbagai media, termasuk hanya melalui udara atau menempel di media lain.

Dokter Hewan Medik Veteriner Dinas Perikanan dan Peternak Kabupaten Kuningan, Rofiq, menerangkan jumlah penambahan kasus PMK semakin bertambah dari hari ke hari.

Baca juga: Kasus PMK Kabupaten Bandung Capai 1.267 Ekor, Pemda Geser Anggaran untuk Menanganinya

Berbagai penanganan dilakukan banyak pihak. Penyuntikan obat antibiotik, anti demam, anti peradangan, dan juga vitamin tak henti dilakukan. Namun, jumlah obat-obatan sangat minim.

“Melihat kasus yang semakin bertambah, ketersediaan obat-obatan tidak akan cukup. Untuk Blok Cigeureung saja, obat masih tidak cukup,” kata Rofiq kepada Kompas.com di Kuningan, Kamis.

Rofiq menyebut, ada sekitar 1.500 ekor sapi perah yang tersebar di Blok Cigeureung.

Jumlah itu tidak sebanding dengan ketersediaan obat yang hanya mencukupi untuk 200 - 300 ekor sapi perah. Akhirnya, kata Rofiq, obat-obatan yang ada, saat ini hanya untuk sapi sakit.

Jumlah kekurangan obat-obatan ini akan lebih jauh terlihat apabila dibandingkan antara ketersediaan obat dengan populasi sapi di Kabupaten Kuningan.

Baca juga: Kasus PMK di Lombok Timur Capai 7.488, Pemkab Akui Kekurangan Dokter Hewan

Hingga Kamis (2/6/2022), tercatat populasi sapi di Kabupaten Kuningan mencapai sekitar 36.000 ekor. Sebanyak 7.000 ekor sapi perah, dan 29.000 ekor sapi potong.

“Langkahnya, kami akan berkoordinasi dengan Provinsi Jawa Barat untuk meminta bantuan obat-obatan untuk penanganan PMK di Kabupaten Kuningan. Tak hanya itu, kami juga meminta bantuan ke tingkat pusat,” tambah Rofiq.

Ditemui terpisah, Bupati Kuningan Acep Purnama, mengakui adanya kendala kekurangan obat-obatan tersebut.

Dia menyadari ketersediaan obat-obatan dalam penanganan kasus PMK masih sangat minim.

Atas dasar itu, Acep akan berkoordinasi dengan pemerintah di atasnya untuk mencari cara permintaan bantuan obat-obatan.

“Dalam waktu dekat, kami akan berusaha mencari ke Provinsi Jawa Barat maupun ke pusat, termasuk ke kementerian, termasuk anggaran kami juga. Kami akan melakukan penambahan obat-obatan agar PMK segera tertangani,” kata Acep.

Baca juga: Suspek PMK di Gunungkidul Capai 65 ekor, Peternak Diminta Mandi Sebelum Masuk Kandang

Di sisi lain, Acep mengajak para koperasi untuk bersama-sama melakukan penanganan utamanya pemberian obat-obatan kepada tiap anggota masing-masing.

Peternak juga harus rajin menjaga kebersihan lingkungan kandang agar sapi yang sedang sakit, tidak malah memburuk karena kotor, dan justru harus semakin sehat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Bandung
Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Bandung
Derita Penyintas Gempa Cianjur, Melahirkan di Tenda Darurat karena Tak Ada Uang

Derita Penyintas Gempa Cianjur, Melahirkan di Tenda Darurat karena Tak Ada Uang

Bandung
3 Pria Peminum Miras Tertabrak Kereta Api di Bandung, 1 Tewas

3 Pria Peminum Miras Tertabrak Kereta Api di Bandung, 1 Tewas

Bandung
Video Viral Ratusan Warga Geruduk Maling Motor di Balaidesa Setupatok Cirebon

Video Viral Ratusan Warga Geruduk Maling Motor di Balaidesa Setupatok Cirebon

Bandung
Diguyur Hujan, Tebing Setinggi 120 Meter Longsor Memutus Jalan di Bandung Barat

Diguyur Hujan, Tebing Setinggi 120 Meter Longsor Memutus Jalan di Bandung Barat

Bandung
Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Bandung
Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Bandung
Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Bandung
2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

Bandung
BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
3 ABK di Cirebon Tewas, Diduga Keracunan Usai Telan dan Hirup Solar

3 ABK di Cirebon Tewas, Diduga Keracunan Usai Telan dan Hirup Solar

Bandung
Istri yang Dibakar Suami Akhirnya Tewas, Luka Bakar 89 Persen

Istri yang Dibakar Suami Akhirnya Tewas, Luka Bakar 89 Persen

Bandung
Korslet, Sebuah Rumah di Cirebon Terbakar, Balita Nyaris Celaka

Korslet, Sebuah Rumah di Cirebon Terbakar, Balita Nyaris Celaka

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com