BANDUNG, KOMPAS.com - Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli) Jawa Barat bakal menerjunkan tim ke sekolah sekolah favorit tingkat SMP, SMA, SMK, dan SLB untuk mengawal jalannya Penerimaan Siswa Didik Baru (PPDB).
Humas Satgas Saber Pungli Jawa Barat Yudi Ahadiat menjelaskan, pengawalan tersebut bertujuan untuk mengurangi potensi praktik titip siswa masuk sekolah.
"Kita terjunkan tim ada yang berseragam dan tidak berseragam dari intel. Kita akan pantau terus proses PPDB," kata Yudi saat dihubungi Kompas.com, Jumat (3/6/2022).
Baca juga: Saber Pungli Jabar: Setelah Pengumuman PPDB, Saat Paling Rawan Titip Siswa
Yudi menjelaskan, Satgas Saber Pungli Jawa Barat juga akan melibatkan aparat penegak hukum, seperti TNI, Polri, dan Kejaksaan, yang selama ini merupakan bagian dari tim Saber Pungli Jawa Barat.
"Satu tim mungkin empat atau lima orang. Intel anggota Satgas Saber Pungli Jawa Barat ada yang dari Kodam, Kejaksaan, dan kepolisian. Nanti tim ada yang berkeliaran ke sekolah-sekolah," jelasnya.
Yudi menjelaskan, pengawasan akan difokuskan di sekolah-sekolah favorit seluruh Jawa Barat yang selama ini memiliki potensi tinggi praktik titip siswa.
"Yang jelas kita telusur semua sekolah favorit. Kalau tidak favorit seperti di Gununghalu ngapain, enggak ada juga yang mau nitip ke sana," ungkapnya.
Lebih lanjut Yudi menjelaskan, tahap paling rawan praktik transaksi titip siswa yakni pada saat siswa telah diumumkan diterima atau tidak di sekolah yang dituju.
"Setelah pengumuman PPDB adalah paling rawan. Dari awal juga rawan, tapi saat pengumuman biasanya transaksi di daerah situ," ucapnya.
Baca juga: Cara, Jadwal Pendaftaran, dan Kuota PPDB Jawa Barat 2022 untuk SMA/SMK
Yudi mengungkapkan, modus titip siswa yang paling sering dilakukan adalah dengan memanfaatkan jabatan atau profesi.
Selain oknum dari aparatur sipil negara (ASN), beberapa jenis profesi lainnya pun juga kerap menjadi oknum pelaku titip siswa.
"Yang riskan itu pakai uang, nitipnya lima atau 10 orang. Itu bukan bantu, tapi sudah jadi mata pencarian. Tidak hanya jajaran manajemen sekolah, ada juga dari oknum wartawan, LSM bahkan mungkin dari wakil rakyat," tandasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.