Di hari pertama, tim SAR menggunanakan drone yang bisa mendeteksi panas tubuh karena pada saat kejadian suhu Sungai Aare diperkirakan sekitar 16 derajat celsius dengan arus yang cukup kuat.
Di hari pertama, otoritas setempat juga membentuk tim SAR berjumlah 20 orang yang terdiri dari unsur kepolisian sungai, polisi medis dan pemadam kebakaran.
Di hari kedua, sang ayah, Ridwan Kamil ikut mencari Eril. Pencarian fokus pada sisi sungai sepanjang 17 kilometer menuju arah hilir.
Selama delapan hari, pencarian Eril terus dilakukan dengan berbagai macam metode. Namun Eril tak kunjung ditemukan.
Baca juga: INFOGRAFIK: Menelusuri Lokasi Pencarian Eril di Sungai Aare di Bern, Swiss
Hingga akhirnya keluarga menyatakan Eril meninggal dunia. Meninggalnya Eril disampaikan kakak Ridwan Kamil, Erwin Muniruzaman saat konferensi pers pada Jumat (3/6/2022).
"Kang Emil dan Teh Lia menyampaikan sudah ikhlas dan menyakini Eril wafat pulang ke Rahmatullah karena tenggelam," kata Erwin.
Ia mengatakan pihak keluarga pada Kamis malam sudah konsultasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jabar untuk langkah yang diambil sesuai dengan syariat Islam.
Salah satunya adalah menunaikan hak dari Almarhum Eril yakni segera dishalatkan setelah wafat.
Baca juga: Salam Perpisahan Ridwan Kamil untuk Eril, Pimpin Shalat Gaib di Sungai Aare
"Semalam selepas pertemuan, perwakilan keluarga dan MUI sudah menyelenggarakan shalat gaib untuk Eril," kata dia.
Ia mengatakan Eril meninggal di negeri Swiss untuk menuntut ilmu dan saat melakukan aktivitas olahraga berenang.
"Kami sekeluarga berperasangka baik. Insya Allah eril meninggal khusnul khotimah dan dinyatakan syahid akhirat," kata Erwin.