BANDUNG, KOMPAS.com - Ucapan duka mendalam untuk keluarga Ridwan Kamil tak hanya datang dari para pejabat.
Masyarakat pun ikut datang menghadiri takziah di Gedung Pakuan, Kota Bandung untuk menyampaikan rasa belasungkawa.
Tak hanya warga Bandung, beberapa warga dari luar kota Bandung pun datang untuk melantunkan doa di hadapan keluarga Ridwan Kamil.
Baca juga: Kondisi Terkini Rumah Dinas Ridwan Kamil, Diselimuti Karangan Bunga untuk Eril
Gilang (26) warga asal Cilacap datang bersama temannya Erika (25) warga Jakarta. Lantaran keterbatasan tempat dan waktu, ia rela mengantre di pintu masuk Gedung Pakuan untuk bertakziah.
Gilang dan Erika datang membawa seikat bunga untuk ikut mendoakan mendiang Emmeril Kahn Mumtadz (Eril).
"Saya datang ingin ikut berbelasungkawa kepada keluarga Kang Emil. Kebetulan Eril adik tingkat saya di ITB walaupun kita gak kenal. Kita bawa bunga sebagai bentuk simpati," ucap Gilang.
Baca juga: Innalillahi Wa Innailaihi Rajiun, Kang Emil dan Teh Lia Ikhlas dan Yakini Eril Wafat
Hal serupa juga dikatakan Erika. Meski hanya mengenal keluarga Ridwan Kamil lewat media sosial, ia ikut merasakan duka yang dialami keluarga.
"Saya juga gak kenal, tapi kami ingin bersimpati karena saya yakin Kang Emil orang baik. Saya ikut sedih kalau lihat informasi tentang Eril di media sosial," tuturnya.
Sikap serupa diungkapkan Asep Sudrajat (46) dan Astuti (39). Pasangan suami istri asal Indramayu ini sengaja datang ke Gedung Pakuan, Jumat (3/6/2022) malam, hanya untuk melihat Gubernur Jawa Barat dan Keluarga pulang ke Gedung Pakuan.
"Kita berangkat tadi siang, sekitar 10.30 WIB," ujar Asep.
Baca juga: Temui Ridwan Kamil dan Atalia, Bima Arya: Kami Melihat Ketegaran dan Ketabahan
Asep dan istrinya mengaku terenyuh dengan kabar hilangnya anak sulung Ridwan Kamil. Keduanya selalu mengikuti perkembangan terbaru dari pencarian Eril.
"Begitu dengar kabar Pak Emil akan pulang, kita langsung ke Bandung, kita pengen tahu suasana di Bandung kayak gimana, kebetulan besok juga libur kerja," kata ayah tiga anak itu.
Sebagai orangtua, Asep mengaku merasakan bagaimana perasaan Ridwan Kamil yang ditinggal anak sulungnya.
"Terenyuh saja mendengarnya, kita sama-sama orang Jabar, apalagi kita juga punya anak, bagaimana terpukulnya di saat anak mau melanjutkan pendidikan," ucapnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.