Akibat harga yang semakin tinggi, dia menurunkan pembelian yang semula 5 kilogram menjadi dua kilogram.
Biasanya dia membuat sate puyuh untuk lauk pauk nasi jamblang. Dia kini membuat sate puyuh hanya tiga butir persatu ikat sate.
Biasanya dia menyediakan lima butir telur puyuh bila harga stabil atau relatif lebih murah.
“Harapannya sebagai pembeli yang penjual juga, harapannya turun. Saya beli untuk nasi jamblang. Sulit dan berat mas. Kalau dinaikan, pembeli tidak mau. Paling dikurangi jumlah butirannya,” kata Riri kepada Kompas.com.
Baca juga: Harga Telur Tinggi, Warga Blitar Mulai Beralih ke Telur Pecah
Ahmad, pedagang telur di Pasar Jamblang, menjelaskan kenaikan hanya telur tidak terjadi hanya pada jenis telur ayam saja.
Kenaikan harga juga terjadi pada jenis telur puyuh. Bahkan telur puyuh naik drastis.
Hari ini telur puyuh tembus Rp 39.000 per kilogram, kemarin sempat Rp 40.000 per kilogram.
Sedangkan telur ayam hari ini mencapai Rp 29.000 perkilogram.
Normalnya, harga telur ayam di kisaran 20.000 per kilogram, sedangkan dan telur puyuh di kisaran Rp 25.000 per kilogram.
“Kenaikan harga ini seperti ini sudah kurang lebih satu pekan. Akibat harga yang tinggi, omset penjualan kami otomatis menurun Mas. Pembeli jarang yang beli, dan kalaupun beli jumlahnya dikurangi dari yang biasa,” kata Ahmad kepada Kompas.com.
Baca juga: Harga Telur Ayam di Batam Capai Rp 55.000 per Papan, Lebih Mahal dari Lebaran
Ahmad tidak tahu penyebab kenaikan harga telur yang drastis dalam waktu yang cukup lama.
Dia hanya berharap kepada peternak agar harga telur di tingkat peternak tidak terlalu tinggi karena bila harga terlampau tinggi, penyerapan telur sangat menurun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.