Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Cabai Rawit Merah di Cirebon Tembus Rp 100.000 Per Kg, Penjual Sepi Pembeli

Kompas.com - 09/06/2022, 13:17 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.com– Harga cabai rawit merah di pasar tradisional, Pasar Sumber Kabupaten Cirebon Jawa Barat, mencapai Rp 100.000 per kilogram, pada Kamis (9/8/2022) pagi.

Kenaikan harga juga terjadi pada seluruh jenis cabai rawit hijau, merah kriting, cabai merah besar dengan kisaran kenaikan melebihi 100 persen dari harga normal.

Pedagang menyebut, harga yang terlampau tinggi membuat transaksi jual beli kian sepi.

Baca juga: Petani Belum Panen, Harga Cabai Rawit Merah di Gunungkidul Rp 100.000 Per Kilogram

Pantauan Kompas.com pada Kamis pagi, sejumlah lapak di pasar sumber memajang beberapa jenis cabai dalam jumlah yang sedikit.

Aktivitas lalu lalang pasar di beberapa lapak pun terpantau tidak ramai. Bahkan beberapa lapak, sepi dari pembeli dalam waktu.

Leni, salah satu pedagang cabai, bawang dan bumbu dapur lainnya menyampaikan transaksi jual beli cukup sepi dalam beberapa hari belakang.

Ini disebabkan seluruh harga mengalami kenaikan yang cukup tinggi.

“Kenaikan yang yang paling tinggi terjadi pada cabai rawit merah atau cabai setan. Hari ini tembus Rp 100.000 per kilogram. Saya dan sebagian pedagang di sini tidak berani belanja banyak karena tidak ada yang beli,” kata Leni kepada Kompas.com, Kamis.

Baca juga: Harga Cabai di Lumajang Tembus Rp 100.000 per Kilogram meski Kualitasnya Menurun

Sebelumnya Leni bisa membeli cabai rawit merah di bawah Rp 50.000,

Kemudian, Leni menyebut, tidak hanya cabai rawit merah, jenis cabai lainnya juga naik.

Cabai rawit hijau Rp 80.000 dari yang sebelumnya Rp 30.000, cabai rawit merah keriting Rp 80.000 dari yang sebelumnya Rp 40.000, dan juga cabai rawit merah besar yang rata-rata naik lebih dari 100 persen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hujan Deras di Garut, Longsor Timpa 4 Rumah, 3 Orang Tertimbun

Hujan Deras di Garut, Longsor Timpa 4 Rumah, 3 Orang Tertimbun

Bandung
Nasib Pilu Anis Dibakar Suaminya Berujung Maut, 3 Minggu Derita Luka Bakar 89 Persen

Nasib Pilu Anis Dibakar Suaminya Berujung Maut, 3 Minggu Derita Luka Bakar 89 Persen

Bandung
Angin Puting Beliung Terbesar di Cimaung, Gemuruh Macam Suara Pesawat

Angin Puting Beliung Terbesar di Cimaung, Gemuruh Macam Suara Pesawat

Bandung
Belasan Pelaku UMKM Disabilitas Buka Sentra Kuliner di Lembang

Belasan Pelaku UMKM Disabilitas Buka Sentra Kuliner di Lembang

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Bandung
Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Bandung
Derita Penyintas Gempa Cianjur, Melahirkan di Tenda Darurat karena Tak Ada Uang

Derita Penyintas Gempa Cianjur, Melahirkan di Tenda Darurat karena Tak Ada Uang

Bandung
3 Pria Tertabrak Kereta Api di Bandung, 1 Tewas

3 Pria Tertabrak Kereta Api di Bandung, 1 Tewas

Bandung
Video Viral Ratusan Warga Geruduk Maling Motor di Balaidesa Setupatok Cirebon

Video Viral Ratusan Warga Geruduk Maling Motor di Balaidesa Setupatok Cirebon

Bandung
Diguyur Hujan, Tebing Setinggi 120 Meter Longsor Memutus Jalan di Bandung Barat

Diguyur Hujan, Tebing Setinggi 120 Meter Longsor Memutus Jalan di Bandung Barat

Bandung
Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Bandung
Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Bandung
Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Bandung
2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

Bandung
BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com