Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanah Ambles di Garut yang Robohkan Rumah Bukan karena Faktor Alam

Kompas.com - 10/06/2022, 17:21 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

Sumber Antara

GARUT, KOMPAS.com - Hasil analisa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat menunjukkan, tanah ambles yang menyebabkan bangunan rumah roboh di Garut bukan karena faktor alam.

Akan tetapi, tanah ambles itu karena lahannya bekas sumur dan kolam lalu diuruk. Tanah urukan ini diduga tidak kuat menahan beban bangunan di permukaan.

"Penyebabnya bukan faktor alam, itu karena awalnya sumur dan bekas tanah urukan," kata Kepala BPBD Kabupaten Garut Satria Budi saat dihubungi Antara melalui telepon seluler di Garut, Jumat (10/6/2022).

Baca juga: Tanah Ambles 3 Meter, Tiga Rumah Warga di Indramayu Rusak Parah

Ia menjelaskan BPBD Garut sudah menerima laporan adanya kejadian tanah ambles di rumah warga, Kampung Lewo Wetan, Desa Lewo Baru, Kecamatan Malangbong.

BPBD Garut dan aparatur pemerintah kecamatan dan desa setempat juga sudah meninjau rumah warga yang rusak akibat tanah ambles tersebut.

Dari hasil peninjauan dan keterangan pemilik rumah, diketahui bahwa lahan tempat didirikannya rumah merupakan lahan urukan bekas kolam.

"Rumah tersebut dibangun di atas tanah urukan bekas kolam. Tanah yang ambles tersebut merupakan awalnya sumur berubah fungsi menjadi 'septic tank'," katanya.

Oleh karena itu disimpulkan, kejadian tanah ambles tersebut bukan kategori bencana alam, daerah tersebut juga bukan kawasan rawan bencana.

"Lokasinya juga bukan di kawasan rawan bencana alam, jadi kejadian di sana biasa saja," kata Satria Budi.

Baca juga: Tanah Milik Warga Tuban Tiba-tiba Ambles 1,5 Meter Menyerupai Danau

Sebelumnya, rumah warga tiba-tiba roboh di Kampung Lewo Wetan, Desa Lewo Baru, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut, Rabu (8/6/2022).

Dalam rumah roboh itu terdapat lubang yang cukup besar, beruntung kejadian itu tidak menimbulkan korban jiwa.

Sejumlah warga bergotong royong untuk menutup lubang sumur itu agar tidak membahayakan masyarakat setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com