Setelah berhasil memisahkan Zaina dan Zahira, tim dokter mengobservasi perkembangan pasiennya itu, karena ada alat penambal yang dipasang di tubuh bayi yang mungkin asing bagi tubuhnya.
Observasi ini pun dilakukan untuk melihat respons tubuh si bayi.
Sekretaris Tim Kembar Siam, dr. Fiva Aprilia Kadi, bahkan sempat mengatakan bahwa pada saat operasi sempat ada sedikit kendala pada jantung salah satu bayi.
Meski begitu tim dokter berhasil mengatasinya.
Selang beberapa hari, si bayi sempat dirawat di ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU), sampai keduanya dipindahkan ke Ruang Kenanga II .
Beberapa hari setelahnya, kondisi luka sang bayi sudah membaik, bahkan tidak ada luka operasi yang menjadi infeksi.
Meski begitu, tim dokter tetap memperhatikan organ dalam pasiennya itu.
Penanganan luka operasi yang dimulai dari dada sampai perut bayi ini ditangani langsung oleh dokter bedah plastik dan tim dokter bedah toraks.
Sedangkan bagian dalam lever ditangani oleh dokter anak.
Asupan gizi dan nutrisi bayi pun terus diperhatikan oleh dokter gizi.
Bayi yang sudah berumur hampir 12 bulan ini pun mendapatkan makan dan susu sebanyak tiga kali sehari.
Sebelum bayi Zaina dan Zahira diizinkan pulang, tim dokter memberikan edukasi cara merawat anak mereka di rumah.
"Kita siapkan keluarga untuk perawatannya, kan berbeda untuk perawatan rumah sakit dengan di rumah, sehingga dibuat pertemuan khusus untuk di komunikasikan dengan baik," ucap dr. Fiva.
Baca juga: RSUD Provinsi Riau Berhasil Operasi Bayi Kembar Siam Tempel Mulut
Kini, Jumat (10/6/2022), bayi Zaina dan Zahira diizinkan tim dokter untuk pulang ke rumahnya di Kabupaten Sukabumi.
Dokter menyatakan bahwa pasca operasi pasiennya itu menunjukkan perbaikan kondisi dengan cepat.
"Pascaoperasi menunjukkan perbaikan yag cepat pesat sehingga bisa kita pulangkan," ucap dr. Dikki.