Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soroti Minyak Goreng, "Crazy Rich" Joko Suranto Beri Masukan ke Mendag Zulkifli Hasan

Kompas.com - 17/06/2022, 20:22 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.comCrazy Rich Joko Suranto berharap Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan bisa menyelesaikan persoalan ekonomi, terutama minyak goreng

"Sebelumnya, saya ucapkan selama kepada Bang Zul, telah dilantik jadi Menteri di Kabinet Pak Jokowi, mudah-mudahan Bang Zul bisa menyelesaikan persoalan ekonomi, terutama minyak goreng," kata dia kepada Kompas.com, Jumat (17/6/2022).

Pria yang viral karena membangun jalan ini menyebut, persoalan minyak goreng menjadi krusial di tengah masyarakat yang merasakan langsung kelangkaan komoditas tersebut.

Baca juga: Blusukan ke Pasar, Zulkifli Hasan Mengaku Akan Mengeksekusi Perintah Jokowi

Ia menilai, sosok Zulkifli Hasan akan mampu memberikan kesegaran bagi tata niaga di Indonesia.

"Minyak goreng yang menjadi masalah ini bisa tertangani dan semoga aja bisa membuat sebuah tata niaga baru di sektor ekonomi, sehingga kestabilan itu bisa terjaga, subway-nya terjaga, rakyatnya juga terjaga mendapatkan kepastian sehingga tidak menimbulkan kepanikan, itu dari sisi ekonominya," ujar Joko.

Sebagai orang yang berkecimpung di dunia ekonomi, pengusaha ini melihat persoalan minyak goreng dari supply and demand, kemudian untung dan rugi.

Ia berharap, tumbuh rasa nasionalisme bagi para pelaku atau produsen minyak goreng, sehingga inflasi yang tinggi bisa teratasi.

"Ya, kalau dari sisi pengusaha kan cuma supply and demand, kemudian ujungnya untung dan rugi. Ya, saya berharap ada sedikit nasionalisme yang dijaga kepada para pelaku ataupun juga produsen minya goreng atau pemilik perkebunan sawit, sehingga kondisi inflasi itu bisa tertangani dengan baik," ujarnya.

Baca juga: Jokowi ke Serang, Penjabat Gubernur Diminta Awasi Harga Minyak Goreng dan Tingkatkan Vaksinasi

Konsep DMO yang diterapkan pemerintah untuk pengelolaan minyak goreng, cukup baik.

Kendati tidak menguntungkan semua pihak, namun ia melihat ada keberpihakan. Hal tersebut harus segera diperkuat Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.

"Kemudian pemerintah juga bisa mengatur tata niaga tadi, dengan konsep DMO dan sebagainya, ya gak mungkin memuaskan semuanya tapi ada keberpihakan untuk setidaknya win-win solution," katanya.

Paling penting, tutur Joko, di masa Zulkifli Hasan ke depan, perlu dilakukan kroscek terhadap sektor industri.

Baca juga: Blusukan ke Pasar di Serang, Jokowi Sebut Harga Minyak Goreng Sudah Rp 14.000 Per Liter

Pasalnya, sektor Industri juga membutuhkan kepastian. Jangan sampai, perusahaan yang mendapatkan keuntungan dari minyak goreng mudah dicurigai.

"Sektor industri harus mendapatkan sebuah jaminan sebuah kepastian. Ketika perusahaannya mendapatkan keuntungan juga gak perlu dicurigai karena pada saat rugi atau bermasalah kan juga gak pernah ada yang nalangin atau nolongin sebetulnya kan seperti itu," tuturnya.

Joko menilai setiap pengusaha di Indonesia memiliki rasa cinta dan nasionalisme tinggi.

Dengan cara positif, sambung dia, para pengusaha berupaya mengkampanyekan kebaikan, sekalipun di sektor Industri.

"Jadi, fair saja, Indonesia kan lagi butuh awereness kita, keberpihakan kita untuk selalu bisa setidaknya ketika ada kesempatan untuk melakukan kebaikan ya sebarkanlah kebaikan untuk negeri ini," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hujan Deras di Garut, Longsor Timpa 4 Rumah, 3 Orang Tertimbun

Hujan Deras di Garut, Longsor Timpa 4 Rumah, 3 Orang Tertimbun

Bandung
Nasib Pilu Anis Dibakar Suaminya Berujung Maut, 3 Minggu Derita Luka Bakar 89 Persen

Nasib Pilu Anis Dibakar Suaminya Berujung Maut, 3 Minggu Derita Luka Bakar 89 Persen

Bandung
Angin Puting Beliung Terbesar di Cimaung, Gemuruh Macam Suara Pesawat

Angin Puting Beliung Terbesar di Cimaung, Gemuruh Macam Suara Pesawat

Bandung
Belasan Pelaku UMKM Disabilitas Buka Sentra Kuliner di Lembang

Belasan Pelaku UMKM Disabilitas Buka Sentra Kuliner di Lembang

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Bandung
Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Bandung
Derita Penyintas Gempa Cianjur, Melahirkan di Tenda Darurat karena Tak Ada Uang

Derita Penyintas Gempa Cianjur, Melahirkan di Tenda Darurat karena Tak Ada Uang

Bandung
3 Pria Tertabrak Kereta Api di Bandung, 1 Tewas

3 Pria Tertabrak Kereta Api di Bandung, 1 Tewas

Bandung
Video Viral Ratusan Warga Geruduk Maling Motor di Balaidesa Setupatok Cirebon

Video Viral Ratusan Warga Geruduk Maling Motor di Balaidesa Setupatok Cirebon

Bandung
Diguyur Hujan, Tebing Setinggi 120 Meter Longsor Memutus Jalan di Bandung Barat

Diguyur Hujan, Tebing Setinggi 120 Meter Longsor Memutus Jalan di Bandung Barat

Bandung
Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Bandung
Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Bandung
Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Bandung
2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

Bandung
BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com