KOMPAS.com - Dua orang bobotoh atau pendukung Persib Bandung meninggal saat pertandingan Persebaya Surabaya Vs Persib Bandung.
Mereka adalah Sopiana Yusuf dan Asep Solihin (29). Korban Asep Solihin tercatat sebagai warga Kelurahan Cibaduyut Wetan, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung.
Laga Persebaya vs Persib sendiri digelar di Stadion GBLA, Kabupaten Bandung, pada Jumat (17/6/2022) malam WIB.
Berikut 5 fakta meninggalnya 2 bobotoh di Bandung:
Kerabat Asep, Ade Fahrudin Roji mengatakan keluarga mendapatkan kabar duka tersebut pada Jumat malam. Pihak keluarga kemudian berusaha mencari Asep di beberapa rumah sakit.
Hingga akhirnya keluarga mengetahui jika Asep berada di Rumah Sakit Sartika Asih. Berdasarkan keterangan tim medis di RS, Asep meninggal karena terinjak dan tertimpa pagar.
"Tadi mah (informasi dari rumah sakit) karena keinjak dan katanya ketimpa pagar kan itu roboh pagarnya, di badan ada beberapa luka kelihatan bekas keinjak," ujarnya.
Ia mengatakan saat kejadian, Asep pergi bersama saudaranya. Saat insiden terjadi, saudara Asep ditemukan dalam kondisi pingsan.
"Soalnya kan ada dua saudaranya yang satu selamat yang satu cuma pingsan dia dibawa sama temannya dibawa pulang yang satunya meninggal. Perginya bareng keduanya sempat (terlibat insiden) yang satu di depan, yang meninggal itu posisinya di belakang," tuturnya.
Baca juga: 2 Bobotoh Persib Meninggal dalam Insiden Maut di Stadion GBLA, Salah Satunya Tewas akibat Terinjak
Ia mengatakan saat pertandingan, polisi melakukan pengamanan di 26 pintu stadion.
Namun saat petandingan, masyarakat yang ingin menonton pertandingan harus memperlihatkan karcis atau tiket sesuai dengan aturan. Bagi yang tak memiliki tiket, dilarang masuk stadion.
Sementara, meninggalnya dua Bobotoh dikarenakan massa yang ingin masuk dengan terburu-buru sehingga berdesak-desakan.
"Nah, banyak yang ingin masuk tidak sabar, ingin buru-buru masuk kemudian ada korban di luar. Di depan pintu sobek karcis, bukan di dalam gedung (stadion)," ucapnya.
"Jadi, dugaannya itu adalah tidak sabar ingin masuk, terburu-buru. Padahal sudah diimbau agar antre dan antreannya juga sudah ada. Kemudian diminta menunjukkan tiket baik dari telepon genggam maupun tiket karcis atau hard copynya," tambahnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.