Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kantor Dinas Pendidikan Tasikmalaya Dirampok, Pemkab Perketat Piket Patroli Malam

Kompas.com - 20/06/2022, 19:34 WIB
Irwan Nugraha,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, akan memperketat piket patroli malam oleh petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan para Satpam di seluruh perkantoran dinas.

Langkah ini sebagai antisipasi kejadian perampokan kantor dinas atau perkantoran pemerintah tak terulang kembali ke depannya.

"Langkah kami ke depan akan memperketat piket patroli malam oleh petugas Satpol PP dan petugas keamanan (Satpam) dinas. Kemudian, kami akan melakukan pelatihan bagi Satpam yang bertugas di seluruh dinas di Pemkab Tasikmalaya," jelas Kepala Satpol PP Kabupaten Tasikmalaya, Dadang Tabroni, kepada wartawan di kantornya, Senin (20/6/2022).

Baca juga: Kantor Dinas Pendidikan Tasikmalaya Dirampok, 3 Petugas Piket Disekap Usai Ditodong Sajam

Dadang menambahkan, pihaknya pun sudah berkoordinasi dengan seluruh dinas di Pemkab Tasikmalaya untuk melakukan pengamanan oleh tiap petugas Satpam bekerjasama dengan Satpol PP.

Sehingga, kejadian serupa perampokan kantor dinas tak akan terulang lagi dan para pelaku kriminal akan berpikir ulang melakukan hal sama di perkantoran pemerintahan.

"Kita sudah berkoodinasi dengan seluruh dinas. Satpol PP pun akan mengintensifkan penjagaan dan patroli malam di seluruh perkantoran dinas," ujar dia.

Adapun lokasi perkantoran di Pemkab Tasikmalaya terdapat dua kantor yang memang agak jauh dari pusat komplek perkantoran pemerintahan di Bojong Koneng Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya.

Kedua kantor itu adalah  Dinas Pendidikan dan PUPR yang berlokasi di wilayah Kecamatan Mangunreja.

"Kita perketat patroli malam di seluruh perkantoran Pemkab Tasikmalaya. Mulai dari komplek perkantoran kantor Bupati Tasikmalaya di Singaparna dan kantor Dinas Pendidikan serta PUPR di Mangunreja," kata dia.

Dadang pun mengimbau kepada seluruh pegawai yang pikte jaga malam dan masyarakat untuk segera melaporkan jika ada kegiatan yang mencurigakan.

Pihaknya berharap bantuan masyarakat yang aktif melaporkan kecurigaan kegiatan yang mencurigakan dan mengarah ke kriminal atau gangguan keamanan masyarakat.

"Saya juga berharap kepada masyarakat untuk melaporkan jika menemukan ada kegiatan yang mencurigakan, terutama di malam hari," ujar dia.

Petugas Kepolisian sedang memeriksa tempat kejadian aksi perampokan Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, yang menyekap 3 petugas piket di kantor tersebut, Senin (20/6/2022).KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA Petugas Kepolisian sedang memeriksa tempat kejadian aksi perampokan Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, yang menyekap 3 petugas piket di kantor tersebut, Senin (20/6/2022).

Perampokan dan penyekapan

Sebelumnya, Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, disatroni kawanan perampok bersenjata tajam dan menyekap tiga petugas piket malam pada Senin (20/6/2022) dini hari.

Para perampok menggasak sebuah berangkas berisi uang tunai puluhan juta di lantai 1 usai melumpuhkan 3 petugas piket yakni seorang Satpam dan 2 orang petugas kebersihan.

Usai perampok berhasil melarikan diri dan melancarkan aksinya, salah seorang petugas yang disekap berhasil membebaskan diri dan membebaskan kedua rekannya.

"Kejadiannya sekitar jam setengah 2 subuh tadi. Saya petugas kebersihan yang piket dengan Sandi, Satpam di sini sedang berada di lantai 1 gerbang kantor utama di depan. Perampok awalnya satu orang dan memanggil yang lainnya langsung menodong pakai golok dan menyekap kami," jelas Sandi (42), salah seorang korban perampokan di Kantor Dinas Pendidikan Tasikmalaya, Senin pagi.

Baca juga: Alfamart di Bergas, Semarang Dirampok, 5 Pelaku Lukai Penjaga

Sementara itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Tasikmalaya AKP Dian Pornomo, membenarkan adanya kejadian perampokan di Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya.

Terlihat beberapa petugas Kepolisian dan Tim Inafis sedang memeriksa lokasi kejadian serta meminta keterangan para korban.

"Yang jelas kita sedang olah TKP di tempat. Kejadian perkara ini kami sedang melakukan penyelidikan dan penyidikan. Korban betul ada yang disekap ada di lantai 1 dan 2 berjumlah 3 orang," singkatnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Instagram TMC Polrestabes Bandung Diretas, Unggah Foto Vendeta di 'Feed'

Instagram TMC Polrestabes Bandung Diretas, Unggah Foto Vendeta di "Feed"

Bandung
Duduk Perkara Polisi di Bandung Diduga Minta Uang ke Korban Begal, Berdalih Salah Paham

Duduk Perkara Polisi di Bandung Diduga Minta Uang ke Korban Begal, Berdalih Salah Paham

Bandung
Polisi Sebut Penyebab Pasar Leuwiliang Bogor Terbakar Masih Diselidiki

Polisi Sebut Penyebab Pasar Leuwiliang Bogor Terbakar Masih Diselidiki

Bandung
Update Kebakaran Pasar Leuwiliang Bogor, Ratusan Kios Hangus Terbakar

Update Kebakaran Pasar Leuwiliang Bogor, Ratusan Kios Hangus Terbakar

Bandung
Cerita di Balik Pembunuhan di Vila Pangalengan Bandung, Mayat Korban Disemprot Parfum

Cerita di Balik Pembunuhan di Vila Pangalengan Bandung, Mayat Korban Disemprot Parfum

Bandung
Prakiraan Cuaca di Bandung Hari Ini, 28 September 2023: Cerah dan Berawan

Prakiraan Cuaca di Bandung Hari Ini, 28 September 2023: Cerah dan Berawan

Bandung
Kebakaran Pasar Leuwiliang, Pemadaman Terkendala Sumber Air karena Kemarau, Sumur Kering

Kebakaran Pasar Leuwiliang, Pemadaman Terkendala Sumber Air karena Kemarau, Sumur Kering

Bandung
Kebakaran Pasar Leuwiliang, Api Berkobar sampai Dini Hari dan Hanguskan Ratusan Kios

Kebakaran Pasar Leuwiliang, Api Berkobar sampai Dini Hari dan Hanguskan Ratusan Kios

Bandung
Kebakaran Landa Pasar Leuwiliang Bogor, 7 Unit Mobil Pemadam Dikerahkan

Kebakaran Landa Pasar Leuwiliang Bogor, 7 Unit Mobil Pemadam Dikerahkan

Bandung
Bawaslu Bandung Minta Kades dan ASN Tak Hadiri Apel Akbar yang Digelar Anies-Cak Imin

Bawaslu Bandung Minta Kades dan ASN Tak Hadiri Apel Akbar yang Digelar Anies-Cak Imin

Bandung
Kemarau Panjang, Situ Gede Tasikmalaya Berubah Jadi Tempat Balap Motor

Kemarau Panjang, Situ Gede Tasikmalaya Berubah Jadi Tempat Balap Motor

Bandung
Kelabui Petugas, Pembunuh di Bandung Semprot Jasad Pasangannya dengan Parfum

Kelabui Petugas, Pembunuh di Bandung Semprot Jasad Pasangannya dengan Parfum

Bandung
Kenal di Medsos, Anak Usia 11 Tahun di Bandung Jadi Korban Pencabulan

Kenal di Medsos, Anak Usia 11 Tahun di Bandung Jadi Korban Pencabulan

Bandung
Pria di Bandung Bunuh Pasangan, Jenazah Korban Disembunyikan di Bawah Kasur

Pria di Bandung Bunuh Pasangan, Jenazah Korban Disembunyikan di Bawah Kasur

Bandung
Tengkorak Berambut Panjang Ditemukan Warga di Gunung Geulis Bandung Barat, Identitas Masih Misterius

Tengkorak Berambut Panjang Ditemukan Warga di Gunung Geulis Bandung Barat, Identitas Masih Misterius

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com