Ia bercerita saat berhasil turun melalui teralis besi, ia mengendap-endap karena takut pelaku perampokan masih di kantor.
"Saya belum tahu saat saya mengendap-endap di lantai satu, takut para perampok masih ada. Tapi, teman saya bilang saat diselamatkan, perampok sudah pada pergi katanya," ujar dia.
Baca juga: Kantor Dinas Pendidikan Tasikmalaya Dirampok, 3 Petugas Piket Disekap Usai Ditodong Sajam
Iin berhasil menyelamatkan kedua rekannya sampai akhirnya melaporkan kejadian itu ke atasannya dan kepolisian terdekat.
Baik dirinya maupun kedua rekannya tak mengetahui dan tak mengenali sama sekali para perampok.
Namun Iin bercerita para pelaku berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia logat Jawa.
"Tapi, ada sering saya mendengar para perampok berkomunikasi pakai Bahasa Indonesia dengan logat Jawa. Semuanya pakai penutup kepala dan tak kenal," kata dia.
Sementara itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Tasikmalaya AKP Dian Pornomo, membenarkan adanya kejadian perampokan tersebut.
Baca juga: Jauh dari Permukiman, Pabrik Mi Berformalin di Tasikmalaya Sudah Beroperasi Setahun
Terlihat beberapa petugas Kepolisian dan Tim Inafis sedang memeriksa lokasi kejadian serta meminta keterangan para korban, Senin pagi.
"Yang jelas kita sedang olah TKP di tempat. Kejadian perkara ini kami sedang melakukan penyelidikan dan penyidikan. Korban betul ada yang disekap ada di lantai satu dan dua berjumlah tiga orang," singkatnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Iin Aminudin angkat suara terkait kejadian tersebut.
Ia mengatakan ketuga pegawai piket di kantornya mengaku kehilangan uang tunai di dompetnya masing-masing dengan total kerugian Rp 1,75 juta.
"Kalau kerugian yang di brankas dan di dalam kantor masih diperiksa petugas Kepolisian. Nanti dijelaskan oleh Kepolisian. Tapi, kalau yang untuk tiga orang itu kan HP diambil tiga-tiganya, juga ada uang di loket. Yang tiga orang itu, totalnya (kerugian) Rp 1,75 juta. Jadi dompetnya diambil," jelas Iin kepada wartawan, Senin (20/6/2022).
Baca juga: Polisi Prihatin, Tujuan Geng Motor Tasikmalaya ke Ciamis Hanya untuk Cari Korban
Setelah kejadian tersebut, pelayanan kedinasan di kantornya tak terganggu dan masih berjalan karena dilakukan di ruangan lain masih di belakang kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya.
"Sampai sekarang masih di garis polisi. Nah, kalau pelayanan dan kegiatan tak terganggu karena ada ruangan SKB di belakang (kantor dinas pendidikan) dekat Mushola. Jadi pelayanan bisa di belakang," ujar dia.
Pihaknya pun akan menambah petugas piket jaga untuk mengantisipasi kejadian serupa.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Irwan Nugraha | Editor : Reni Susanti, David Oliver Purba, Gloria Setyvani Putri)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.