Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerugian Peternak di Kabupaten Bandung Barat akibat PMK Capai Rp 8,5 Miliar

Kompas.com - 21/06/2022, 13:20 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com- Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang ribuan hewan ternak di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, berdampak serius kepada siklus ekonomi.

Dinas Perikanan dan Peternakan (Dispernakan) Bandung Barat mencatat, kerugian ekonomi yang dialami peternak terhitung mencapai Rp 8,5 miliar.

Angka itu terhitung dari kasus hewan terpapar wabah PMK pertama kali masuk Bandung Barat sejak 27 Mei 2022.

Baca juga: Purworejo Pertama Kali Miliki Kasus PMK, 7 Hewan Ternak Dinyatakan Positif

Kepala Dispernakan KBB Undang Husni Tamrin menjelaskan, jumlah kerugian itu tercatat dari hasil hitungan para peternak yang mengalami kerugian dari menyusutnya produksi susu sapi perah selama wabah PMK.

"Kurang lebih selama masa PMK ini Bandung Barat sapi perah saja ini ada kerugian Rp 8,5 miliar. Ini belum dilaksanakan secara empiris, tapi kita turun ke lapangan dan menginput data hewan terjangkit PMK yang masuk," ungkap Undang, Selasa (21/6/2022).

Undang mengatakan, spekulasi perhitungan itu dilihat dari kerugian para peternak yang hewannya terpapar PMK.

Terhitung satu ekor hewan berpenyakit harus menanggung kerugian sebesar Rp 3,5 juta.

"Dari satu sapi dengan siklus 14 hari saja, mulai dari turun produksi dan pengobatan itu kita hitung sekitar Rp 3,5 juta per ekor," kata Undang.

Baca juga: Wabah PMK di Bandung Barat Meluas, Kasus Terinfeksi Hampir 5 Ribu Ekor

Angka kerugian itu melihat dari biaya perawatan hingga penyusutan produksi susu bagi sapi perah dan penyusutan bobot daging bagi sapi potong.

"Karena PMK ini akan menurunkan bobot badan dan juga akan menurunkan jumlah susu yang dihasilkan sekitar 75 persen," ujar Undang.

Melihat besarnya angka kerugian dari wabah PMK ini, Undang meminta agar para peternak berupaya mencegah baik dari kebersihan kandang maupun kesehatan hewan ternak.

"Karena itu saya mengimbau para peternak ataupun masyarakat yang memiliki hewan ternak sapi untuk selalu membersihkan kandang dan juga memberikan vitamin ke hewan itu," tuturnya.

 

Data sementara, ribuan ekor sapi yang terpapar itu didominasi oleh hewan ternak jenis sapi perah yang tersebar di beberapa wilayah peternakan masyarakat.

"Data terbaru menunjukkan sebanyak 4.904 yang terpapar. Sementara yang sudah sembuh sebanyak 3.609 ekor," ucap Undang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com