Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Kuningan Dadi Hariadi menyampaikan, hingga saat ini kondisi stok obat-obatan untuk penyembuhan PMK sangat menipis.
Bantuan dana belanja tidak terduga (BTT), yang sudah diajukan, juga belum realisasi.
Penggunaan ekoenzim yang dirasakan manfaat oleh peternak, menjadi salah satu solusi alternatif.
“Dengan segala daya dan upaya, kami ingin membantu para peternak yang sapi-sapinya terjangkit PMK. Penanganan dengan pemberian obat-obatan sudah dilakukan sejak PMK terdeteksi di Kuningan. Hari ini kami bersama komunitas EcoEnzym berjuang untuk menangani PMK yang kian merebak,” kata Dadi.
Baca juga: Ridwan Kamil Sebut Jelang Idul Adha, Jabar Kekurangan Vaksin PMK
Dadi menyebut, berbagai upaya kerjasama itu perlahan membuahkan hasil. 700 ekor dari total 2.498 ekor sapi yang terpapar PMK, dinyatakan pulih, 128 ekor potong paksa, dan 88 ekor mati.
Indikatornya luka di mulut dan kuku sembuh. Nafsu makan sapi yang sebelumnya hilang juga perlahan sembuh.
Dadi berharap massif nya penyebaran PMK di Kabupaten Kuningan, diiringi dengan cepatnya tingkat kesembuhan sapi-sapi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.