Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cianjur Minim Tenaga Medis Hewan di Tengah Wabah PMK

Kompas.com - 23/06/2022, 13:54 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com– Penanganan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terkendala keterbatasan personel medis.

Kendati begitu, Dinas Peternakan, Kesehatan Hewan dan Perikanan (DPKHP) Cianjur berupaya mengoptimalkan petugas yang ada dalam upaya menekan penyebaran PMK.

“Kalau bicara ideal, tentu tidak ideal, kita hanya punya satu dokter hewan. Tapi, kita optimalkan bersama paramedis,” kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas PKHP Cianjur, Ade Dadang Kusmayadi, kepada Kompas.com, Rabu (23/6/2022).

Baca juga: Hujan Lebat dan Banjir Melanda Cianjur, Dinding Masjid Jebol

Selain itu, dari 32 kecamatan yang ada di Cianjur, hanya ada tiga pusat kesehatan hewan (puskeswan).

“Satu puskeswan bisa mencakup 10 sampai 12 kecamatan. Tentunya, selain kurang secara jumlah SDM, kita juga kurang secara cakupan wilayahnya,” ujar dia.

Karena itu, pihaknya telah mengajukan penambahan tenaga medis hewan ke badan kepegawaian daerah, dan Ade berharap segera ada realisasi.

“Memang masalah kesehatan hewan ini kurang dilrik ya. Tapi, setelah ada kejadian seperti ini (wabah PMK) baru dirasa pentingnya (tenaga medis hewan),” kata Ade.

Disebutkan, wabah PMK bukan sebatas persoalan penyakit pada hewan, tapi memberikan dampak yang luar biasa terhadap ekonomi masyarakat.

Baca juga: Daging Hewan yang Terinfeksi PMK Aman Dikonsumsi, asalkan...

Karena itu, menurut Ade, penanganannya harus dilakukan secara optimal dan berkelanjutan.

“Penanganan kesehatan hewan ini bukan hanya dilakukan saat kondisi seperti ini saja, tahun-tahun sebelumnya juga kita rutin melakukan pemeriksaan, pemberian vitamin, obat cacing, vaksinasi, desinfeksi, dan lainnya,” ujar Ade.

Karena itu, ketersediaan tenaga medis dan jumlah puskeswan yang ideal sangat penting, terlebih Kabupaten Cianjur memiliki potensi besar sebagai sentra peternakan.

“Dengan melihat kondisi alam yang ada tentunya sangat mendukung terhadap sektor peternakan,” imbuhnya.

Sebelumnya, sebanyak 433 ekor sapi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).

Baca juga: Pasca-longsor, Jalur Lintas Selatan Cianjur Lumpuh

Dari jumlah tersebut, 16 ekor mati, 49 ekor dipotong paksa, dan sebanyak 371 ekor dinyatakan sembuh.

Sedangkan untuk kasus susfect PMK mencapai 976 ekor, terdiri atas 693 sapi potong, dan 293 sapi perah.

Sapi-sapi yang terpapar itu berasal dari 19 sentra peternak yang tersebar di 12 wilayah kecamatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Kasus Pungli di Masjid Al Jabbar, Pengelola Pasang Spanduk dan Baliho Imbauan

Usai Kasus Pungli di Masjid Al Jabbar, Pengelola Pasang Spanduk dan Baliho Imbauan

Bandung
Bonek Dilarang Hadiri Pertandingan Persib Vs Persebaya, Polisi Berjaga di Perbatasan Kota Bandung

Bonek Dilarang Hadiri Pertandingan Persib Vs Persebaya, Polisi Berjaga di Perbatasan Kota Bandung

Bandung
Kementan Bakal Beri 5.000 Pompa untuk Produksi Padi Jabar

Kementan Bakal Beri 5.000 Pompa untuk Produksi Padi Jabar

Bandung
Polisi Buru Pelaku Lain dalam Perselisihan 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Polisi Buru Pelaku Lain dalam Perselisihan 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Bandung
Polisi Tetapkan 1 Tersangka Kasus Bentrok 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Polisi Tetapkan 1 Tersangka Kasus Bentrok 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Anggota Ormas 'Ngamuk' dan Rusak Rumah di Subang, 19 Orang Jadi Tersangka

Anggota Ormas "Ngamuk" dan Rusak Rumah di Subang, 19 Orang Jadi Tersangka

Bandung
Aktivitas Gunung Anak Krakatau Turun, Status Turun Menjadi Waspada

Aktivitas Gunung Anak Krakatau Turun, Status Turun Menjadi Waspada

Bandung
Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Bandung
Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Bandung
Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Bandung
2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

Bandung
Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Bandung
Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Bandung
Ratusan Rumah di Lebak Banten Terendam Banjir

Ratusan Rumah di Lebak Banten Terendam Banjir

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com