Ekky sempat menerima info dari rekannya di daerah lain bahwa penggunaan aplikasi MyPertamina itu mudah. Namun, mudah itu hanya bagi mereka yang sudah paham.
"Kami tidak mengerti, ya wajar (belum menerima sosialisasi)," ujarnya.
Kebijakan dadakan tanpa sosialisasi seperti ini, lanjut Ekky, bukan hal pertama. Sebelumnya, pemerintah pernah membuat kebijakan membatasi penggunaan solar bersubsidi bagi angkutan umum.
"Sudah 3 bulan ini konsumsi solar subsidi itu dibatasi. Untuk angkutan umum dibatasi. Sehari hanya 200 liter," katanya.
Hingga saat ini, lanjut Ekky, pihaknya belum mendapat info ihwal alasan pembatasan solar tersebut dari pemerintah.
"Kalau trayek Ciamis ke Jakarta, (solar 200 liter) itu pas-pasan. Bagi bus trayek jauh, kami ada trayek Cilacap-Jakarta, 200 liter jelas enggak cukup," jelasnya.
Ekky mengimbau, agar pemangku kebijakan menyosialisasikan kebijakan yang akan diterapkan sejak jauh-jauh hari. Selain itu, beri pemahaman kepada sejumlah pihak terkait.
"Apalagi ini memakai IT, canggih," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.