Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beli Pertalite Pakai Aplikasi, Organda Ciamis Ancam Mogok Massal: Kenapa Tidak Ada Sosialisasi?

Kompas.com - 01/07/2022, 12:39 WIB
Candra Nugraha,
Reni Susanti

Tim Redaksi

CIAMIS, KOMPAS.com - Keluhan penerapan MyPertamina untuk membeli pertalite datang dari berbagai pihak, seperti DPC Organda Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Bahkan mereka mengancam mogok massal

Hal ini karena kebijakan penerapan aplikasi tersebut dipaksakan, mendadak, tanpa sosialisasi terlebih dahulu.

"Sebagai wadah angkutan umum, DPC Organda Kabupaten Ciamis tak pernah diberitahu dari awal, baik itu sosialisasi, instruksi, ataupun bentuk lainnya. Kita enggak dikasih tahu. Tiba-tiba ada berita seperti ini," kata Sekretaris DPC Organda Ciamis, Ekky Bratakusumah saat ditemui di kantornya, Jumat (1/7/2022).

Baca juga: Rakyat Kecil Beli Pertalite Pakai MyPertamina, Anggota DPR RI: BPH Migas Enak Sekali Kerjanya

Ekky mengatakan, pihaknya bukan tidak mendukung program pemerintah. Namun pemberlakuan kebijakan yang mendadak tanpa sosialisasi ini yang dipersoalkannya.

"Pertamina kan punya program, MyPertamina, kan harus sukses. Namun kenapa tidak ada sosialisasi sejak jauh-jauh hari," tegasnya.

Organda, lanjut Ekky, sama sekali tidak tahu ihwal kebijakan membeli pertalite dengan aplikasi.

Di sisi lain, Organda didesak anggota untuk meminta penjelasan kepada Pertamina terkait aplikasi ini.

"Anggota (Organda) marah. (Kata anggota) Organda enggak ada kerja. Padahal kami hingga detik ini sama sekali belum mendapat penjelasan dari Pertamina," tegas Ekky.

Baca juga: [POPULER NUSANTARA] Gara-gara Pakaian Terlilit Gir Motor, Pasutri Kecelakaan | Warga Keluhkan Ribetnya Beli Pertalite Pakai Aplikasi

Karena tidak ada penjelasan hingga saat ini, Ekky mengatakan, anggota Organda mengancam akan mogok massal beroperasi.

"Adanya aturan yang mendadak gini, dipaksakan tanpa sosialisasi, kami merasa dibohongi atau didolimi," ujarnya.

Seharusnya, tambah Ekky, minimal Organda dipanggil atau diundang Pertamina sebelum menjalankan kebijakan tersebut. Sebab BBM bersubsidi merupakan konsumsi angkutan umum.

"Kenapa Organdanya enggak diberi tahu," ujarnya.

Ihwal penggunaan aplikasi untuk membeli Pertalite, Ekky mengatakan, jangankan yang di pelosok kabupaten, warga di ibukota kabupaten juga belum semuanya mengerti aplikasi tersebut.

Kata dia, tidak semua pengguna kendaraan memegang smartphone.

"Ini harus dipahami Pertamina," tegasnya.

Baca juga: Pertamina Pastikan Per 1 Juli, Beli Pertalite atau Solar Tanpa Kode QR Masih Dilayani

Ekky sempat menerima info dari rekannya di daerah lain bahwa penggunaan aplikasi MyPertamina itu mudah. Namun, mudah itu hanya bagi mereka yang sudah paham.

"Kami tidak mengerti, ya wajar (belum menerima sosialisasi)," ujarnya.

Kebijakan dadakan tanpa sosialisasi seperti ini, lanjut Ekky, bukan hal pertama. Sebelumnya, pemerintah pernah membuat kebijakan membatasi penggunaan solar bersubsidi bagi angkutan umum.

"Sudah 3 bulan ini konsumsi solar subsidi itu dibatasi. Untuk angkutan umum dibatasi. Sehari hanya 200 liter," katanya.

Hingga saat ini, lanjut Ekky, pihaknya belum mendapat info ihwal alasan pembatasan solar tersebut dari pemerintah.

"Kalau trayek Ciamis ke Jakarta, (solar 200 liter) itu pas-pasan. Bagi bus trayek jauh, kami ada trayek Cilacap-Jakarta, 200 liter jelas enggak cukup," jelasnya.

Ekky mengimbau, agar pemangku kebijakan menyosialisasikan kebijakan yang akan diterapkan sejak jauh-jauh hari. Selain itu, beri pemahaman kepada sejumlah pihak terkait.

"Apalagi ini memakai IT, canggih," jelasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja asal Cikancung Bandung Hilang 2 Pekan, Diduga Dibawa Pria Kenalannya di Facebook

Remaja asal Cikancung Bandung Hilang 2 Pekan, Diduga Dibawa Pria Kenalannya di Facebook

Bandung
7 Korban Longsor Bandung Barat Ditemukan, Tim SAR Fokus Cari 3 Korban Lainnya

7 Korban Longsor Bandung Barat Ditemukan, Tim SAR Fokus Cari 3 Korban Lainnya

Bandung
6 Ruang SPA di Dago Bandung Ludes Terbakar, Petugas Sempat Kesulitan Padamkan Api

6 Ruang SPA di Dago Bandung Ludes Terbakar, Petugas Sempat Kesulitan Padamkan Api

Bandung
Uji Coba 'Contraflow' Dilakukan di Tol Cipali Km 153-157 untuk Kelancaran Arus Mudik

Uji Coba "Contraflow" Dilakukan di Tol Cipali Km 153-157 untuk Kelancaran Arus Mudik

Bandung
Skema Ganjil Genap, 'One Way' dan 'Contraflow' Disiapkan di Puncak Bogor Selama Libur Panjang Paskah

Skema Ganjil Genap, "One Way" dan "Contraflow" Disiapkan di Puncak Bogor Selama Libur Panjang Paskah

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Cek Jalur Mudik Lebaran, Ada Jalan Bergelombang dan Minim PJU di Cianjur

Cek Jalur Mudik Lebaran, Ada Jalan Bergelombang dan Minim PJU di Cianjur

Bandung
Penutupan Pendakian Gunung Gede Pangrangro Diperpanjang

Penutupan Pendakian Gunung Gede Pangrangro Diperpanjang

Bandung
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Barat, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Barat, 29 Maret 2024

Bandung
Sosok Wanita Penyimpan Puluhan Senjata Api Ilegal di Bandung...

Sosok Wanita Penyimpan Puluhan Senjata Api Ilegal di Bandung...

Bandung
Warga Keluhkan Air dari SPAM Gedebage Bandung Keruh

Warga Keluhkan Air dari SPAM Gedebage Bandung Keruh

Bandung
Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten Direncanakan, Pelaku Nyamar Jadi Pembeli

Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten Direncanakan, Pelaku Nyamar Jadi Pembeli

Bandung
Catat, 8 Titik Putaran Balik di Karawang yang Tetap Buka Saat Mudik 2024

Catat, 8 Titik Putaran Balik di Karawang yang Tetap Buka Saat Mudik 2024

Bandung
Deretan Toko dan Bank di Jalan Tasikmalaya-Garut Kebakaran, Bermula Api dari Kios Bakso

Deretan Toko dan Bank di Jalan Tasikmalaya-Garut Kebakaran, Bermula Api dari Kios Bakso

Bandung
Banding Panji Gumilang terhadap Ridwan Kamil Ditolak Pengadilan Tinggi Bandung

Banding Panji Gumilang terhadap Ridwan Kamil Ditolak Pengadilan Tinggi Bandung

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com