Ia mengaku, program pemerintah hanya berputar di persoalan penanaman saja, tanpa ada upaya proses pemasaran.
Kalau pun,ada sampai proses pemasaran, kata Gugun, sistem yang diterapkan yakni per grade.
"Kalau pun ada ya sistemnya grade, grade 1, 2 dan 3, itu rata-rata petani enggak setuju dengan pola itu, karena ada sebagian yang enggak kejual," terang dia.
Baca juga: Menyapa Yasin, Anak Petani Asal Blora yang Harumkan Nama Indonesia di Olahraga Angkat Besi
Diakuinya, proses untuk menembus pasar Singapura merupakan jerih payahnya sendiri.
"Tak ada peran Pemerintah di sana, semuanya saya sendiri, saya yang bangun pasar, bikin mekanisme, membuka jaringan, alhamdulilah tembus tuh ke Singapura," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.