CIANJUR, KOMPAS.com-Tingkat kesembuhan hewan ternak yang terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, melonjak drastis.
Di sisi lain, temuan kasus baru dalam sepekan terakhir nihil.
"Kesembuhan naik, kasus turun, bahkan seminggu terakhir ini tidak ada laporan, nol," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan Kesehatan Hewan dan Perikanan (DPKHP) Kabupaten Cianjur, Ade Dadang Kusmayadi kepada Kompas.com, Senin (4/7/2022).
Baca juga: 5.203 Sapi di Lamongan Divaksin PMK, Peternak: Sudah Tidak Was-was
Disebutkan Ade, dari 1.046 sapi perah dan potong yang suspek PMK, 700 ekor di antaranya telah dinyatakan sembuh, dan sisanya sedang dalam penanganan klinis.
“Dari pekan ke pekan tren kesembuhannya signifikan, grafiknya terus naik,” ujar dia.
Ade berharap, upaya vaksinasi PMK yang tengah gencar dilaksanakan saat ini bisa semakin menekan jumlah kasus yang ada.
Sejauh ini, kata dia, vaksinasi PMK telah menyasar 2.000 ekor sapi perah dan potong betina.
“Kita targetkan rampung di pekan ini atau sebelum Idul Adha sesuai dosis yang kita terima,” ujar Ade.
Baca juga: Ratusan Ternak Suspek PMK Menyebar di 16 Kapanewon Gunungkidul
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Cianjur menerima 4.800 dosis vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Sedianya, vaksin ini untuk disuntikkan pada sapi perah dan potong betina serta pedet atau anak sapi.
Adapun tujuan vaksinasi untuk meningkatkan daya imun hewan dari penularan PMK yang tengah merebak saat ini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.