Ia mengatakan, jika warga menginginkan jalan tersebut dibuka, maka warga harus membayar tanah terlebih dahulu.
"Kuasa hukum dari pemilik tanah bilang kita (warga) harus membayar sebesar Rp 1,5 juta per meter, padahal awalnya kita beli kavling ini sudah termasuk jalan harusnya, kenapa sekarang kita harus bayar. Lagian semua yang beli tanah di sini hampir sudah pada lunas," katanya.
Baca juga: Duduk Perkara Akses Rumah Sutikah Ditembok Tetangganya, Bermula dari Konflik yang Meruncing
Ia mengatakan, warga saat ini kebingungan karena satu-satunya akses warga ini ditutup secara permanen.
Ketua RW 19, Enang Suherman, juga menyesalkan dengan adanya penembokan akses jalan menuju perumahan kavling warga.
"Tidak harus terjadi seperti ini seharusnya, karena ada mediasi yang sudah berjalan dua kali," katanya.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kasus Penembokan Gerbang Perumahan di Cianjur, Warga Terpaksa Tidur di Dalam Mobil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.