Setelah semua aktivitas selesai dilakukan, barulah Shobirin menjual hewan ternaknya di media sosial. Dia mulai mengunggah foto dan video untuk kambing-kambing yang belum laku terjual.
Ide menjual hewan kurban melalui media sosial, kata Shobirin, untuk mendorong penjualan kambing di tengah maraknya wabah PMK.
“Hari ini sedang marak kasus PMK. Kami berusaha melakukan pencegahan dengan cara memasarkan (kambing) dilakukan menggunakan media sosial, antara lain WhatsApp, Facebook, YouTube, dan lainnya,” kata Shobirin kepada Kompas.com.
Teknisnya, Shobirin mengambil foto dan membuat video kambing di kandang.
Setelah materi konten dirasa cukup, Shobirin kemudian menulis deskripsi atau informasi penjualan hewan kurban tersebut, dari jenis kambing, usia kambing, bobot, hingga harga yang ditawarkan.
Bapak satu anak ini juga membubuhkan sertifikat atau informasi sehat dari Puskeswan Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon.
Setelah semua informasi dan materi konten lengkap, Shobirin mengunggahnya di beberapa akun media sosial.
“Alhamdulillah, ada peningkatan. Sampai pembeli kita berasal dari Jakarta. Mereka beli 8 ekor dari total 12 ekor yang ada di kandang. Kambing yang belum terbeli juga sudah dalam masa penawaran,” kata Shobirin.
Baca juga: Antisipasi PMK, Hewan Kurban di Solo Diperiksa di Tempat Penjualan
Shobirin mengaku menjaga kesehatan hewan ternaknya jauh sebelum masa kurban. Pasalnya, Shobirin bukanlah sekedar penggemukan, melainkan breeding (pembiakan) kambing.
Artinya shobirin melakukan ternak kambing dari bibit, melahirkan anak, dan lalu membesarkannya.
Sehingga tim "Santri Tani Farm" yang dimiliki Shobirin, dapat memantau kondisi kesehatan hewan dengan baik.
Shobirin menyebut, di momen menjelang Idul Adha ini, dia tidak khawatir kekurangan hewan kurban. Pasalnya, Shobirin juga berkerjasama dengan peternak-peternak di Desa Sampih, Kecamatan Susukan Lebak. Shobirin dapat memenuhi pesanan para pelanggan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.