Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/07/2022, 07:41 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.com – Sebanyak dua anak di Desa Sigong, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, tenggelam di kawasan Sungai Cimanis, Selasa (5/7/2022).

Keduanya tidak tertolong setelah terbawa arus sungai dan tenggelam dengan kedalaman sekitar lima hingga tujuh meter.

Warga langsung berdatangan dan berkerumun di beberapa meter sepanjang bantaran sungai.

Beberapa dari mereka datang untuk ikut memberikan bantuan pencarian. Sebagian lainnya berkerumun, sambil mendoakan agar korban segera ditemukan.

Baca juga: 10 ABK Selamat Saat KM Setia Makmur yang Mengangkut 25 Orang Tenggelam di Perairan Arafura

Proses pencarian juga dibantu oleh tim Basarnas Kantor Wilayah Cirebon, sejumlah relawan, dan juga masyarakat sekitar.

Mereka membagi proses pencarian pada beberapa titik. Proses pencarian menggunakan dengan alat-alat manual, antara lain, bambu, tali, jangkar, dan karet ban.

Sujat, (45), saksi mata kejadian, menyampaikan, saat kejadian dia sedang berada di sawah dekat lokasi.

Dia kaget mendengar empat orang anak berteriak sambil meminta tolong. Sujat langsung berlari mendekat dan langsung berusaha menolong.

Dia juga meminta anak-anak mengabarkan banyak orang untuk memaksimalkan pencarian.

“Empat anak lari, teriak, laporan ada yang tenggelam. Ada dua orang. Bermain aja itu anak-anak. Mungkin kirain cetek, enggak tahunya dalam. Waktu kejadian saya langsung lari,” kata Sujat kepada Kompas.com di lokasi, sambil istirahat setelah ikut berenang mencari korban.

Baca juga: Tenggelam Saat Berenang di Waduk Resapan di Kalideres, Seorang Bocah Ditemukan Tak Bernyawa

Kepala Desa Sigong Sumarsono menyampaikan, kejadian itu bermula saat sejumlah anak-anak hendak bermain di sungai.

Informasinya mereka sedang mencari ikan sambil berenang di sekitar sungai. Jumlahnya ada enam anak.

Sebanyak empat anak berhasil menepi, dua anak tenggelam atas nama Riko (11) dan Adam (11).

“Kalau kronologi pertama saya tidak tahu, saya dapat laporan banyak warga. Katanya main, tiba-tiba Riko mandi di tempat dangkal, tiba-tiba terbawa arus. Mungkin lihat saudaranya tenggelam, Adam berusaha menolong. Adam pinter, bisa berenang. Tapi mungkin karena dalam, dan terbawa arus juga keduanya tenggelam,” kata Sumarsono kepada Kompas.com di lokasi.

Sumarsono menyebut, Riko dan Adam adalah saudara. Dirinya pun merupakan paman dari kedua anak itu.

Sumarsono mengenal bahwa Riko dan Adam cukup jarang main di sungai ini, karena lokasi rumah keduanya cukup jauh.

Sebagai kepala desa, setelah mendengar informasi tersebut, Sumarsono langsung berkoordinasi dengan banyak pihak antara lain Kepolisian, TNI, BPBD, dan juga Basarnas Cirebon. Mereka bersama-sama melakukan pencarian kedua anak tersebut.

Baca juga: Cuaca Ekstrem, Perahu Nelayan Muncar Banyuwangi Tenggelam Dihantam Gelombang

Setelah beberapa jam pencarian, anak atas nama Riko berhasil ditemukan. Saat ditemukan kondisinya sudah meninggal dunia dengan tubuh membiru.

Pihak keluarga seketika histeris dan membawa jasad Riko ke rumah sakit untuk mendapatkan pemeriksaan medis. Riko dinyatakan sudah meninggal dunia.

Edy Pamungkas, Koordinator Basarnas Pos Cirebon bersama tim teknis pencarian menyampaikan, proses pencarian dilakukan beberapa saat setelah mereka tenggelam. Mereka menggunakan alat sederhana sebagai pertolongan spontan.

“Alat-alat sementara seadanya, tali, bambu, ban karet. Besok kita tambahkan alat selam. Sampai saat ini belum ditemukan, karena hari sudah petang, pencarian dihentikan, dan dilanjutkan besok pagi untuk satu anak lagi,” kata Edy di tengah upaya pencarian.

Baca juga: 4 Orang Anak Tenggelam di Sungai Loku Bakul, Dua di Antaranya Tewas

Sungai ini memiliki lebar sekitar delapan meter. Radius panjangnya sekitar 20 meter dari titik pertama dia tenggelam.

Kondisi air yang keruh dan juga banyak sampah di dasar sungai menjadi kendala proses pencarian. Dia menduga jasad jenazah tersangkut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Waspada Kebakaran Hutan, Pendakian Gunung Tangkuban Parahu dan Burangrang Ditutup

Waspada Kebakaran Hutan, Pendakian Gunung Tangkuban Parahu dan Burangrang Ditutup

Bandung
Anak Kos di Cimahi Jalani Sidang Pidana karena Buang Sampah Tak Sesuai Jadwal

Anak Kos di Cimahi Jalani Sidang Pidana karena Buang Sampah Tak Sesuai Jadwal

Bandung
Pabrik Kemoceng di Bandung Terbakar, Karyawan Lari Berhamburan Selamatkan Diri

Pabrik Kemoceng di Bandung Terbakar, Karyawan Lari Berhamburan Selamatkan Diri

Bandung
Pasutri Asal Purwakarta Mengaku Disekap di Kamboja, Keluarga Ungkap Kejanggalan

Pasutri Asal Purwakarta Mengaku Disekap di Kamboja, Keluarga Ungkap Kejanggalan

Bandung
WN AS Pembunuh Mertua Tak Bisa Bahasa Indonesia, Komunikasi Diterjemahkan Istri

WN AS Pembunuh Mertua Tak Bisa Bahasa Indonesia, Komunikasi Diterjemahkan Istri

Bandung
Cerita Pengusaha Tekstil Kabupaten Bandung Bertahan dari Himpitan Pasar Digital dan Impor

Cerita Pengusaha Tekstil Kabupaten Bandung Bertahan dari Himpitan Pasar Digital dan Impor

Bandung
Pemprov Jabar Perpanjang Status Tanggap Darurat Sampah Bandung Raya

Pemprov Jabar Perpanjang Status Tanggap Darurat Sampah Bandung Raya

Bandung
WNA yang Bunuh Mertua di Kota Banjar Mengaku Pernah Terlibat Tindak Pidana

WNA yang Bunuh Mertua di Kota Banjar Mengaku Pernah Terlibat Tindak Pidana

Bandung
WN AS Pembunuh Mertua di Banjar Pernah Rusak Rumah dan Sepeda Motor Korban

WN AS Pembunuh Mertua di Banjar Pernah Rusak Rumah dan Sepeda Motor Korban

Bandung
WNA Bunuh Mertua di Kota Banjar, Keluarga Minta Arthur Dihukum Berat

WNA Bunuh Mertua di Kota Banjar, Keluarga Minta Arthur Dihukum Berat

Bandung
Cegah Kebakaran Terulang, Seluruh Jalur Pendakian Gunung Gede Pangrango Dipasang CCTV

Cegah Kebakaran Terulang, Seluruh Jalur Pendakian Gunung Gede Pangrango Dipasang CCTV

Bandung
Kronologi WN Amerika Serikat Bunuh Mertua, Korban Ditusuk Saat Berkebun

Kronologi WN Amerika Serikat Bunuh Mertua, Korban Ditusuk Saat Berkebun

Bandung
Detik-detik WNA Aniaya Mertua hingga Tewas di Banjar Dilihat Tetangga

Detik-detik WNA Aniaya Mertua hingga Tewas di Banjar Dilihat Tetangga

Bandung
Motif WNA di Banjar Bunuh Mertua karena Merasa Korban Ikut Campur Urusan Keluarga

Motif WNA di Banjar Bunuh Mertua karena Merasa Korban Ikut Campur Urusan Keluarga

Bandung
Gunung Gede Pangrango Diduga Sengaja Dibakar

Gunung Gede Pangrango Diduga Sengaja Dibakar

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com