Kepala Satuan Polisi Air dan Udara Kepolisian Resor Ciamis AKP Sugianto menuturkan, lokasi tempat korban terseret arus bukanlah pantai untuk wisata.
"Bukan daerah wisata, bukan tempat renang. Ombaknya kenceng banget di sini," jelasnya.
Sugianto menilai, warga setempat telah mengetahui kondisi ombak di sana. Namun, bagi wisatawan, mereka belum mengetahui karakteristik ombak.
Baca juga: 3 Pelajar yang Tenggelam di Pangandaran Ternyata Rombongan dari Tasikmalaya
Ia menambahkan, usai peristiwa itu, tim SAR gabungan langsung mencari seorang korban yang belim ditemukan.
"Tapi, sampai saat ini kami belum membuahkan hasil. Karena, sehubungan penyelaman kondisi air yang keruh berakibat feasibility jarak pandang sangat pendek," tuturnya, Kamis, dikutip dari Tribun Jabar.
Menurut Sugianto, satu korban tenggelam belum ditemukan.
“Selain itu, kondisi angin yang juga mulai bertiup kencang sehingga personel dari laut sementara kami naikkan dahulu ke darat,” jelasnya.
Dia menerangkan, pencarian akan dilakukan lagi pada Jumat (8/7/2022).
Adapun ketiga korban meninggal dunia bernama Sayati Rangga Djulhijah Binti Nunu (15), Salfa Alias Ende (15), dan Sabila (13). Sedangkan, korban hilang adalah Shahrul Hidayah (13).
Para korban tenggelam di Pantai Pangandaran tersebut berasal dari Kecamatan CIbeurem, Kota Tasikmalaya.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Tasikmalaya, Irwan Nugraha; Kontributor Pangandaran, Candra Nugraha | Editor: Gloria Setyvani Putri), TribunJabar.id
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.