Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ormas Rampas 16 Sapi Milik Peternak di Sumedang lalu Paksa Tanda Tangani Surat Pernyataan

Kompas.com - 10/07/2022, 17:14 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Sebuah organisasi kemasyarakatan (ormas) merampas belasan sapi milik Kelompok Peternak Maju Jaya 2 Sumedang, Jawa Barat.

Awalnya, ada 20 sapi yang diberikan oleh Kementerian Pertanian untuk anggota kelompok peternak di Sumedang. Namun, akhir Juni 2022, sekelompok anggota ormas datang dan merampas 16 sapi.

Baca juga: 6 Fakta Perampasan 16 Sapi Milik Peternak di Sumedang oleh Oknum Ormas

"Akhir Juni, sapi datang ke kampung kami di Desa Cilopang, Kecamatan Cisitu, 20 ekor sapi. Kemudian kami pelihara, 13 anggota kelompok peternak kami. Lima hari kemudian, datanglah oknum (ormas) itu," kata Ketua Kelompok Peternak Maju Jaya 2 Jojo Atmaja, saat dihubungi TribunJabar.id, Jumat (8/7/2022).

Baca juga: Hewan Kurban Terjangkit PMK Masih Layak Konsumsi, tapi Tidak Bagian Ini

Jojo mengatakan, anggota ormas tersebut datang tiga kali. Pertama, dari perwakilan Sumedang, kedua dari perwakilan Jawa Barat, dan terakhir adalah dari pimpinan pusat.

Jojo menyebut, Kelompok Peternak Maju Jaya 2 yang diketuainya berhak atas bantuan itu.

Sejak awal, kelompok yang legalitasnya lengkap itu mengirimkan proposal. Ditambah, dua kali tim dari Kementerian Pertanian datang ke Cilopang memastikan daerah itu cocok untuk dijadikan area ternak sapi.

"Kami yang legal, kami yang berhak menerimanya, kami yang ditunjuk kementerian sebagai peternak yang cocok, malah sapi kami dirampas," katanya.

Modus perampasannya adalah peternak diminta menandatangani surat pernyataan tidak sanggup mengelola bantuan sapi.

 

Mereka mendapat tekanan dari oknum-oknum itu, bahkan ditunggu hingga malam hari.

"Kami ditekan, dipres, ditungggui hingga tengah malam. Akhirnya sapi mereka angkut," ucap Jojo.

"Mereka itu mendapat respons dari Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Sumedang, Nandang Suparman. Malah saya oleh kadis itu dimarahi agar mau menandatangani surat tidak sanggup mengelola bantuan," kata Jojo.

Adapun anggota DPR RI, Sutrisno, marah mendengar kabar ini. Dia mendesak Pemkab Sumedang bertindak jujur mengembalikan sapi itu kepada yang berhak.

Klarifikasi Kepala Dinas Peternakan Sumedang

Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Sumedang, Nandang Suparman membantah condong kepada satu pihak dari dua pihak yang saling berebut sapi pemberian Kementan.

Nandang juga membantah telah memberikan rekomendasi atau menekan peternak agar menandatangani surat pernyataan.

"Enggak ada, saya tegaskan enggak ada rekomendasi," kata Nandang saat dihubungi Jumat (8/7/2022)

"Nama saya dicatut agar mereka mulus aksinya. Soal tudingan saya menekan peternak, silakan ngobrol langsung dengan saya, di mana tekanan saya?" katanya.

Nandang menjelaskan, polemik terjadi karena ormas punya jatah secara "lisan" dari Kementan, tetapi ormas itu di Sumedang belum punya kandang sapi.

Maka, ormas tersebut menghubungi peternak Maju Jaya 2 yang memiliki kandang dan sumber pakan yang jelas.

"Dengan perjanjian tertentu antara kedua belah pihak, tapi di tengah jalan perjanjian, mereka ribut," katanya.

Begitu sapi datang, ormas menagih perjanjian. Karena dalam hal itu, ormas punya jatah, peternak punya legalitas.

"Tapi peternak tidak mau karena mereka menganggap peternak yang berhak," katanya.

"Komitmen mereka dengan mereka itu di luar dinas," ujar Nandang menambahkan.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul: ORMAS Muluskan Jalan Rampas Sapi Peternak Sumedang dengan Catut Nama Pejabat, Kadis : Engga Ada!,

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul: Ormas Rampas Sapi Peternak Sumedang dari Kementerian Pertanian, dari 20 Tinggal 4 Ekor

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com