Sementara Cucu Cahyati (44) salah satu pedagang gorengan di Katapang, Kabupaten Bandung mengatakan baru mengetahui adanya kenaikan tersebut.
"Saya kaget, waktu beli ternyata ada kenaikan lagi, jadi tambah ribet ini buat usaha," ujarnya.
Meski, saat berdagang ia menggunakan Elpiji berukuran 3 kilogram, namun untuk di rumah Cucu menyediakan gas berukuran 5 kilogram.
"Memang saya pakai yang hijau yang kecil, tapi di rumah mah beda pakai yang gede," ungkapnya.
Baca juga: Tenang, Pertamina Pastikan Harga Pertalite, Solar, dan Elpiji 3 Kg Tidak Naik
Cucu mengaku bingung harus memiliki pendapatan berapa, mengingat harga Elpiji kembali naik.
Kebingungan Cucu bukan tanpa alasan, pasalnya, ia masih mengingat betul saat Elpiji ukuran 3 kilogram sempat langka.
"Ya harus dapet uang berapa supaya bisa ke beli, kemarin kan baru langka, sekarang udah naik lagi. Saya bingung, pemerintah mau nya apa," tutur Cucu.
Tak sampai disitu, kenaikan Elpiji saat ini, akan berakibat pada kenaikan komoditi yang lain.
"Sekarang aja sayuran lagi naik, bawang, cabai dan yang lainnya naik. Eh, sekarang ditambah gas naik," terangya.
Baca juga: Tabung Gas Pedagang Balon di Pinrang Meledak, Korban Alami Luka Bakar
Ia berharap, pemerintah hadir di tengah-tengah keluhan masyarakat seperti dia.
"Hadir lah, paling tidak tahu lah keluhan di tingkat bawah. Buat saya ini gak adil, kenapa kita masyarakat kecil yang dirugikan," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.