BANDUNG, KOMPAS.com - Limbah kopi mulai dari kulit buah hingga ampasnya, ternyata memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi kerajinan yang memiliki nilai jual tinggi.
Potensi ini ditangkap oleh Raihandari Hendriana (28), seorang pemuda lulusan Hubungan Internasional Universitas Parahyangan, Bandung.
Dia mengembangkan sebuah brand baru yang diberinama Darikopi.
Baca juga: Cerita Petani di Bandung Sukses Tanam Buncis Kenya hingga Tembus Pasar Singapura
Raihan menjelaskan, Darikopi merupakan brand yang fokus untuk mengolah limbah kopi dari hulu hingga hilir menjadi barang-barang yang menarik.
Dia menunjukkan, salah satu contohnya adalah kerajinan kulit biosintetis yang merupakan olahan limbah kulit buah kopi.
Jika dipegang, barang-barang seperti tas, dompet, dan tempat id card, sangat mirip dengan kerajinan dari kulit hewan.
"Sepatu kulit juga ada. Sudah kita tes juga, kulit biosintetis ini kualitasnya hampir sama dengan kulit hewan," kata Raihan saat ditemui di Bootcamp & Pitching Islamic Creative Economy Founders Fund (ICEFF) 2022 di Cihampelas Bandung, Selasa (12/7/2022).
Selain kerajinan kulit, Darikopi akan merambah kerajinan lainnya dari limbah kopi.
Ia mengungkapkan, kopi memiliki limbah di hulu dan hilir. Di hulu, ada limbah kulit cheri, kopi, kulit gabah, kulit ari, dan lainnya.
Limbah tersebut diolah bersama partnernya Bell Society menjadi produk yang bernilai tinggi. limbaah laainnya akan dibuat natural soap, lulur, bahkan furnitur.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.