Sebagai langkah awal untuk bisa menembus pasar luar negeri, Raihan berharap produk-produk Darikopi bisa menjadi merchandise untuk gelaran G20.
"Kalau di G20 produk Darikopi bisa jadi merchandise pemerintah, minimal pakai nametag dari kita atau cover menu restorannya pakai kulit dari kita, kita bisa punya gaung dan bisa keluar," ungkapnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf Baparekraf, Henky Manurung mengatakan, brand Darikopi sudah tepat mencari peluang untuk menembus pasar luar negeri lewat ICEFF 2022 yang baru pertama kali digelar.
"Ini merupakan tempat pertemuan antara pelaku usaha UMKM dengan para mentor dan investor, diharapkan dengan pertemuan ini terjadi tiga hal yang dapat terjadi," ucap dia.
Pertama, up skilling dari yang tadinya belum tahu menjadi tahu dan sangat tahu.
Kedua, kemitraan dengan calon investor, mulai dari akses pembiayaan, urusan pembiayaan, bermitra saja atau pola lain yang bisa dikembangkan.
Ketiga, akan terjadi kolaborasi dan ini trend ke depan diterapkan di setiap kota apalagi di Bandung ini.
Hengky berharap, selain dengan brand Darikopi, terjadi juga kerja sama antara 32 UMKM yang berkumpul di Bandung dengan para calon-calon investor yang dihadirkan dalam kegiatan tersebut.
"Kita harapkan 32 UMKM di Bandung dan nanti 32 di Surabaya ada hasil antara pengusaha dan investor," harapnya.
Hengky menyebut para UMKM yang dihadirkan dalam ICEFF adalah hasil kurasi yang terdiri dari pelaku UMKM kuliner, fesyen, kriya, dan aplikasi.
"Mereka tidak ada yang hari ini dibangun langsung jadi usaha, mereka sudah ada history, mereka up skilling untuk membangun usahanya. Bukan pengusaha pemula, tapi mayoritas belum dapatkan investasi," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.