Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Edi Penyandang Tunanetra Jadi Instruktur Teknik Informatika hingga Raih Banyak Prestasi

Kompas.com - 14/07/2022, 05:07 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

Pencapaian Edi untuk mengembangkan kemampuannya tak sampai di situ. Bersama rekan satu timnya, ia pernah menciptakan sebuah website Esubulitas.com.

Sebuah project yang akhirnya membuat ia dan penyandang tunanetra lain tidak dipandang sebelah mata.

Tahun 2020, ia bersama tim berhasil menjuarai sebuah kompetisi teknologi yang diselenggarakan Telkom University, Bandung.

"Padahal kompetitor lainnya menawarkan produk-produk dengan teknologi yang canggih ya, tapi mungkin kita dari segi diferensiasi den presentasinya kita kan menyasar untuk teman-teman tunanetra ya," beber dia.

Mengajar di Pesantren Tunanetra Sam'an Darusudur

Setelah menjadi ahli IT, Edi berfikir bagaimana caranya agar ilmu yang didapatnya bisa bermanfaat.

Kegelisahannya itu berlabuh pada tempat yang telah membangun kembali dirinya, sebuah tempat yang berhasil melahirkan sosok Edi yang baru.

"Nah dari situ saya ditarik lah kembali sama Pak Ridwan untuk ngajar IT di Sam'an karena memang belum ada nih di sini untuk secara langsung," ujar dia.

Baca juga: Cara Warga Dago Bengkok Bandung Kurangi Sampah hingga 2,5 Ton Tiap Pekan

Alasan Edi ingin mengajarkan kemampuannya itu, tak jauh agar para penyandang Tunanetra memiliki keyakinan dan kemampuan atas dirinya sendiri tanpa harus merasa malu dengan kondisi fisiknya.

"Menurut saya saat ini peluang kerja untuk teman-teman tunanetra itu terbuka lebar ya di bidang IT karena memang kemajuan teknologi itu memang memudahkan kita.

Sekarang yang ngembangin akun Instagram dan YouTube di Sam'an itu salah satunya dirinya sebagai konten kreator.

Di Pesantren Sam'an, Edi mengajarkan pembuatan program dan coding untuk menciptakan website.

Edi berharap, teman-teman sesama tunanetra memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Sebab banyak teman-teman disabilitas ketergantungan orang lain.

"Mungkin mandiri secara utuh memang tidak bisa, tapi bagaimana sebisa mungkin kita berusaha untuk bisa mandiri dengan kemauan dan kemampuan kita," ungkap dia.

Tak hanya untuk penyandang tunanetra saja, Edi meminta masyarakat umum tak inklusif terhadap para penyandang tunanetra.

"Biasakan untuk berbaur, kadang muncul kecanggungan, ya sudah hadapin aja gitu. Karena saya sebelum tunanetra sempat merasakan seperti itu, kalau ngobrol dengan orang merasa malu, nunduk," sambungnya.

"Kalau saya sih sebenarnya bagaimana hidup kita ini bisa manfaat bagi banyak orang ya, yang penting sih manfaat lah dari diri kita dan orang banyak," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ijal Bunuh Didi dan Butuh 3 Jam untuk Cor Jasad Korban di Dalam Rumah di Bandung Barat

Ijal Bunuh Didi dan Butuh 3 Jam untuk Cor Jasad Korban di Dalam Rumah di Bandung Barat

Bandung
Usai Kasus Pungli di Masjid Al Jabbar, Pengelola Pasang Spanduk dan Baliho Imbauan

Usai Kasus Pungli di Masjid Al Jabbar, Pengelola Pasang Spanduk dan Baliho Imbauan

Bandung
Bonek Dilarang Hadiri Pertandingan Persib Vs Persebaya, Polisi Berjaga di Perbatasan Kota Bandung

Bonek Dilarang Hadiri Pertandingan Persib Vs Persebaya, Polisi Berjaga di Perbatasan Kota Bandung

Bandung
Kementan Bakal Beri 5.000 Pompa untuk Produksi Padi Jabar

Kementan Bakal Beri 5.000 Pompa untuk Produksi Padi Jabar

Bandung
Polisi Buru Pelaku Lain dalam Perselisihan 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Polisi Buru Pelaku Lain dalam Perselisihan 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Bandung
Polisi Tetapkan 1 Tersangka Kasus Bentrok 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Polisi Tetapkan 1 Tersangka Kasus Bentrok 2 Ormas di Bandung yang Tewaskan 1 Orang

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Anggota Ormas 'Ngamuk' dan Rusak Rumah di Subang, 19 Orang Jadi Tersangka

Anggota Ormas "Ngamuk" dan Rusak Rumah di Subang, 19 Orang Jadi Tersangka

Bandung
Aktivitas Gunung Anak Krakatau Turun, Status Turun Menjadi Waspada

Aktivitas Gunung Anak Krakatau Turun, Status Turun Menjadi Waspada

Bandung
Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Kronologi 2 Ormas di Bandung Bentrok hingga 1 Orang Tewas, Berawal dari Tersenggol

Bandung
Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Kayla Meninggal Usai Lari 7 Putaran 12 Menit Saat Seleksi Paskibraka

Bandung
Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Siswi SMA di Sukabumi Meninggal Saat Ikut Seleksi Paskibraka, Ini Kronologinya

Bandung
2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

2 Ormas Bentrok di Bandung, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

Bandung
Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Persib vs Persebaya Besok, Polisi Larang Bonek Datang ke Bandung

Bandung
Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com