CIREBON, KOMPAS.com – Penjualan seragam sekolah untuk pelajar tingkat SD, SMP, dan SMA, di Kota Cirebon Jawa Barat, meningkat drastis. Presentase penjualan melebihi 100 persen dari tahun sebelumnya.
Penjual seragam bersyukur, pembelajaran tatap muka berhasil meningkatkan penjualan. Sebab, awalnya mereka nyaris tutup karena tidak ada pembeli saat pandemi Covid-19 .
Suasana ramai itu tampak di jalan Lawang Gada, Kecamatan Pekalipan, Kota Cirebon, Jawa Barat, pada Jumat (15/7/2022).
Sejumlah toko seragam yang berjejer di ruas jalan ini, ramai dipadati para pembeli.
Baca juga: Sempat Paceklik, Penjual Seragam Sekolah Kini Bernapas Lega, Dagangannya Laris Manis
Mereka menjual keperluan seragam pakaian sekolah, mulai dari tingkat sekolah dasar, menengah pertama, hingga menengah atas.
Sebagian toko juga menjual keperluan lain berupa tas, sepatu, dan lainnya.
Tak seperti dua tahun sebelumnya, kali ini tingkat penjualan mereka naik drastis. Terlebih, tiga hari lagi pembelajaran tatap muka akan berlangsung di Cirebon.
Salah satunya adalah Sarah Erly (50), pemilik Toko Seragam Jodoh Sejati. Dia menyampaikan, penjualan seragam sangat meningkat drastis melebihi 100 persen.
Setiap harinya, Erly bisa menjual 100 hingga 200 pasang seragam berbagai ukuran dan tingkatan sekolah.
“Meningkat. Meningkat drastis dibanding masa pandemi. Sekarang, satu hari saya bisa menjual 100 sampai 200 potong seragam. Persentasenya lebih dari 100 persen,” kata Erly kepada Kompas.com saat ditemui di tokonya, Jumat (15/7/2022).
Erly yang telah menjadi penjual seragam di Kota Cirebon sejak 1992, atau selama 30 tahun, mengungkapkan sangat bersyukur dengan momen ini. Pasalnya, proses penjualannya sempat sangat menurun sepanjang pandemi Covid-19.
Pernah satu hari, kata Erly, dia hanya menjual satu buah peluit dengan harga Rp 2.000.
Bahkan tak jarang dia tidak mendapatkan pembeli dalam beberapa hari hingga nyaris putus asa.
Meski sangat berat, Erly bertahan dan tetap menunaikan kewajibannya membayar karyawan.
“Satu hari pernah satu peluit. Harganya Rp 2.000 saja. Itu penjualan yang sangat minim sepanjang 30 tahun jualan di sini. Tapi saya sabar dan akhirnya kembali tatap muka, dan ekonomi Indonesia kembali bangkit dan pulih,” tambah Erly.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.