Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Ridwan Bangun Pesantren Tahfiz Tunanetra di Bandung, Ciptakan Metode Sam'an hingga Lahirkan Santri Berprestasi

Kompas.com - 16/07/2022, 13:11 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

 

BANDUNG, KOMPAS.com - Mimpi Ridwan Efendi agar penyandang tunanetra percaya diri serta meyakini kemampuan dirinya, akhirnya terwujud.

Mimpinya terwujud melalui Pesantren Tahfidz Tunanetra Sam'an Darushudur yang berlokasi di Kampung Sekegawir, Desa Cimenyan Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Kepada Kompas.com, pria dengan gelar Doktor Bahasa Arab ini menceritakan perjuangannya membangun pesantren dan melahirkan santri tunanetra berprestasi.

"Pendidikan sarjana saya di UIN Bandung jurusan Bahasa Arab, 2002 silam saya aktif sebagai aktivis di Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia (ITMI)," katanya ditemui, Jumat (14/7/2022).

Baca juga: Anaknya Jadi Korban Kekerasan di Pondok Pesantren, Orangtua Ini Jalan Kaki dari Semarang ke Jakarta

Jauh sebelum bergerak membangun pesantren. Ia mengaku memiliki pemikiran yang individualis. Tak setitik pun terpikirkan untuk bisa bermanfaat bagi orang lain.

Bukan tanpa alasan, Ridwan menyebut penyandang tunanetra rata-rata mengalami krisis percaya diri.

"Sama saya juga dulu gitu berfikir sendiri, individual, karena rata-rata tunanetra itu mengalami bahayanya mental yang hancur yang membuat krisis percaya diri, itu saya alami juga," ujarnya.

Baca juga: Wagub Jabar Tegur Wali Kota Depok: Tolong, Pak, Jangan Buat Gaduh, Jabar Tak Mau Lepas Bodebek ke Daerah Lain

Belum lagi, situasi sosial saat itu masih cenderung diskriminatif. Masyarakat melihat penyandang tunanetra penuh dengan aroma pesimis.

"Saya alami itu, waktu mau kerja juga saya alami, saya bilang saya bisa ini, bisa itu, proses meyakinkan yang panjang juga, hal itu juga membuat banyak yang merasa menyandang tunanetra itu sama dengan akhir hidup," tutur da.

Menemukan Metode Sam'an

Ridwan tak ingin berlarut-larut dalam menyelami krisis kepercayaan diri. Ia tersadarkan oleh banyak hal.

Salah satunya metode belajar memahami Al-Quran secara cepat yang ia temukan, dan kelak terkenal dengan Metode Sam'an.

Metode Sam'an, Ridwan temukan, kala ia aktif melakukan pelatihan baca Al-Quran bagi penyandang tunanetra.

"Alhamdulilah pelatihan Al-Quran dan Bahasa Arab berjalan, saya kan basic Bahasa Arab," katanya.

Baca juga: 4 Rekomendasi Wisata Prasejarah di Jawa Barat: Harga Tiket, Rute, dan Jam Buka

Tak hanya digunakan untuk proses pengajaran semata. Metode yang ia temukan itu dibuat buku untuk disebarkan ke berbagai tempat.

"Jadi saya melatih, gini saya itu punya Metode Sam'an, cara mudah belajar bahasa Arab secara cepat dan untuk memahami Al-Quran, serta untuk speaking bahasa Arab. Itu saya buat bukunya," ucap dia.

Launching buku metode Sam'an, sambung dia, dilakukan tahun 2011 bersama Desy Ratnasari disiarkan di TV swasta. 

Tak hanya itu, dorongan salah satu pendiri lainnya, seperti Deni, membuat Ridwan semakin meninggalkan pemikiran individualnya.

"Akhirnya, Kang Deni melirik bahwa ini berpotensi, saat itu dia ngajak bangun yayasan," bebernya.

Yayasan tersebut selanjutnya memiliki produk pesantren yang fokus di pelatihan Al-Quran Braille.

Tahun 2014, Ridwan, Deni, dan dua orang lainnya membangun Yayasan Sam'an Netramulya.

Sebuah yayasan yang bergerak di bidang pendidikan dan pemberdayaan untuk pelatihan Al-Quran Braille.

Ridwan mengungkapkan, dari dulu hingga saat ini banyak orang-orang mewakafkan Al-Quran Braille. Namun, hal itu tak diimbangi dengan ilmu pengetahuan yang seimbang.

"Sekarang Al-Quran Braille itu banyak tapi kalau teman-teman tunanetra gak dilatih, mau gimana? Ibarat diberi pistol tapi gak dibekali peluru, gak bisa nembak. Kasihan bagi mereka yang mewakafkan Al-Quran Braille tapi keilmuannya gak terbangun," kata Ridwan.

Baca juga: Atas Perintah Presiden, Pencabutan Izin Pesantren Shiddiqiyyah Jombang Dibatalkan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Kisah Pilu Nenek Rusmini, Rumahnya Ambruk Diterpa Hujan Deras

Bandung
Ratusan Rumah di Lebak Banten Terendam Banjir

Ratusan Rumah di Lebak Banten Terendam Banjir

Bandung
Protes Jalan Rusak, Warga Tanami Pohon Pisang di Jalan Depan Gerbang Kantor Pemkab Bandung Barat

Protes Jalan Rusak, Warga Tanami Pohon Pisang di Jalan Depan Gerbang Kantor Pemkab Bandung Barat

Bandung
Bukan Tak Diupah, Diungkap Motif Tukang Kebun Bunuh Majikan di Bandung

Bukan Tak Diupah, Diungkap Motif Tukang Kebun Bunuh Majikan di Bandung

Bandung
Terungkap, Pria Dibunuh dan Dicor di Bandung Barat Direncanakan 2 Hari Sebelumnya

Terungkap, Pria Dibunuh dan Dicor di Bandung Barat Direncanakan 2 Hari Sebelumnya

Bandung
Ijal yang Bunuh dan Cor Mayat Didi di Bandung Barat Sempat Menyamar Pakai Kostum Badut di Jakarta

Ijal yang Bunuh dan Cor Mayat Didi di Bandung Barat Sempat Menyamar Pakai Kostum Badut di Jakarta

Bandung
Bentrok Maut 2 Ormas di Bandung, Polisi: Mereka Sudah Sepakat Berdamai

Bentrok Maut 2 Ormas di Bandung, Polisi: Mereka Sudah Sepakat Berdamai

Bandung
BI Banten Temukan 28 Lembar Uang Palsu Selama Ramadhan 2024

BI Banten Temukan 28 Lembar Uang Palsu Selama Ramadhan 2024

Bandung
Bunga Bangkai Raksasa Mekar Sempurna di Kebun Raya Cibodas

Bunga Bangkai Raksasa Mekar Sempurna di Kebun Raya Cibodas

Bandung
4 Bulan di 2024, Pasien DBD Kabupaten Kuningan Naik Lebihi Tahun 2023

4 Bulan di 2024, Pasien DBD Kabupaten Kuningan Naik Lebihi Tahun 2023

Bandung
Bentrok 2 Ormas di Bandung, 1 Orang Tewas

Bentrok 2 Ormas di Bandung, 1 Orang Tewas

Bandung
Alasan Pembunuh yang Cor Korban di KBB Pakai Cosplay Badut, Kelabui Polisi

Alasan Pembunuh yang Cor Korban di KBB Pakai Cosplay Badut, Kelabui Polisi

Bandung
Ada Tren 'Resign' Usai Lebaran, Disnaker Bandung Gelar 8 Job Fair

Ada Tren "Resign" Usai Lebaran, Disnaker Bandung Gelar 8 Job Fair

Bandung
Cerita Ratusan Mantan Karyawan Pikiran Rakyat Tuntut Perusahaan Bayar Haknya yang 4 Tahun Menggantung

Cerita Ratusan Mantan Karyawan Pikiran Rakyat Tuntut Perusahaan Bayar Haknya yang 4 Tahun Menggantung

Bandung
Sampel Kandungan 'Septic Tank' CSB Mall yang Tewaskan 4 Teknisi Diambil

Sampel Kandungan "Septic Tank" CSB Mall yang Tewaskan 4 Teknisi Diambil

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com